Jepang Kembangkan Energi Terbarukan, Kurangi Energi Berbahan Fosil dan Baru Bara

- 26 Desember 2020, 10:48 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. /twitter/

Baca Juga: Periset Turki : Tak Ada Efek Samping Serius yang muncul pada Masa Uji Coba Vaksin Sinovac

Jepang memperkirakan permintaan listrik akan melonjak 30-50 persen pada tahun 2050, tetapi partai yang berkuasa di negara itu sejauh ini bersikap hangat tentang energi terbarukan, meskipun Suga telah mengubah nada dalam beberapa pekan terakhir.

Di bawah rencana untuk meningkatkan energi terbarukan, para pejabat menempatkan fokus baru pada pembangkit angin lepas pantai, dengan tujuan menghasilkan hingga 45 gigawatt dalam beberapa dekade mendatang.

Jepang juga ingin menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir dan termal dengan teknologi penangkap karbon untuk memenuhi 30-40 persen kebutuhan listrik negara.

Teknologi amonia dan hidrogen diharapkan dapat memenuhi sekitar 10 persen kebutuhan listrik negara.

Pada pertengahan 2030-an, pemerintah juga ingin menghentikan penjualan kendaraan penumpang baru yang hanya berbahan bakar bensin.

Jepang berencana untuk menggantinya dengan hibrida, mobil listrik dan mobil yang dilengkapi dengan mesin sel bahan bakar, sekaligus menurunkan biaya baterai untuk kendaraan tersebut.

Baca Juga: Singapura Mengkonfirmasi Adanya Virus Covid-19 Baru Seperti yang Ada di Inggris

Mika Ohbayashi, direktur Institut Energi Terbarukan, mengatakan angka tersebut adalah "titik awal yang buruk untuk diskusi dan (menunjukkan) kurangnya ambisi."

"Jepang harus menargetkan energi terbarukan untuk memenuhi 50-60 persen kebutuhan listrik nasional pada tahun 2030, daripada menunggu hingga 2050,"kata lembaga think tank tersebut.

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah