Jumlah Pemudik di Bandara dan Stasiun Kereta di Jepang Turun

- 26 Desember 2020, 20:39 WIB
ruang tunggu di terminal keberangkatan bandara Haneda, Tokyo terlihat sepi.
ruang tunggu di terminal keberangkatan bandara Haneda, Tokyo terlihat sepi. /twitter/

PORTAL BREBES - Bandara dan Stasiun Kereta di Jepang mulai didatangi para pemudik yang akan pulang mampung untuk menikmati libur akhir tahun dan tahun baru.

Meski begitu, jumlah kunjungan penumpang yang datang tidak seramai pada tahun sebelumnya. Kondisi itu disebabkan karena adanya pandemi covid-19 yang kini tengah mewabah di negeri sakura.

Selain wabah covid-19, untuk saat ini pemerintah Jepang telah menangguhkan subsidi perjalanan bagi warganya. Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengurangi penyebaran covid-19.

Di Bandara Haneda Tokyo petugas medis dan keamanan dengan ketat melakukan pemeriksaan terhadap para calon penumpang sebelum melakukan perjalanan.

Baca Juga: Covid-19 Menyerang Penghuni Penjara, Korea Selatan Batasi Pergerakan Orang

"Saya baru melihat jumlah penumpang yang banyak ini sejak panyebaran virus terjadi di Jepang. Tapi jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding pada momen tahun baru sebelumnya,"kata seorang pelayan sauvenir di terminal keberangkatan, Sabtu (26/12/2020).

Beberapa penumpang mengaku akan menghabiskan waktu libur akhir tahun dan tahun baru di kampung halamannya. Mereka memanfaatkan waktu libur itu untuk bertemu kerabat.

"Kami akan menghabiskan waktu tenang di kampung halaman saya,"kata Takako Kamata, seorang penduduk Tsukuba dekat Tokyo, yang sedang dalam perjalanan mengunjungi kerabatnya di Okinawa.

"Anak-anak kami juga senang karena mereka tidak bisa kembali ke sana musim panas ini."tambah dia dikutip dari Japan Today.

Area untuk penerbangan domestik di Bandara Internasional Kansai di Prefektur Osaka juga dipenuhi oleh para pemudik. Mereka datang dengan menerapkan protokol kesehatan ketat yakni mengenakan masker dan menjaga jarak.

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru Makin Meluas, Jerman dan Lebanon Umumkan Ada Warga yang Terjangkit

"Sepertinya saya akan menghabiskan liburan Tahun Baru yang tenang di rumah dan menahan diri untuk tidak pergi keluar," kata Tsubasa Nakai, seorang karyawan perusahaan yang tinggal di Sakai, sebelum berangkat ke kampung halamannya di Hokkaido.

Operator penerbangan dan kereta api mengatakan telah terjadi peningkatan permintaan kursi dibandingkan dengan musim panas, tetapi jumlah reservasi turun tajam dari tahun sebelumnya.

Antara Jumat dan 3 Januari, reservasi untuk penerbangan domestik turun 45 persen dari tahun sebelumnya. Pada 9 Desember, reservasi untuk shinkansen (kereta peluru) dan kereta ekspres dari hari yang sama hingga 5 Januari turun 61 persen.

Diketahui, Jepang telah mengalami rekor jumlah infeksi dan kematian terkait dengan virus tersebut sejak November. Pada hari Jumat, Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta masyarakat Jepang untuk menghabiskan liburan yang akan datang "dengan tenang" dan menghindari pertemuan besar di antara keluarga dan teman.

Musim liburan negara itu dimulai sehari setelah infeksi harian mencapai 3.800 untuk pertama kalinya, dengan jumlah kematian juga mencetak rekor baru yakni 64 orang.***

Editor: Harviyanto

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah