Dr Ian Wilson : Pembubaran FPI Didorong oleh Kepentingan Politik

- 30 Desember 2020, 19:55 WIB
Petugas mencopot identitas kesekretariatan FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Petugas mencopot identitas kesekretariatan FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. /twitter/

PORTAL BREBES - Seorang pengamat politik yang juga dosen senior dalam studi politik dan kemanan sekaligus sebagai peneliti di Pusat Penelitian Asia, Universitas Murdoch, Perth, Australia Dr Ian Wilson turut mengomentari tentang pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah Indonesia.

Menurut Ian Wilson pembubaran FPI oleh pemerintah tidak banyak mengurangi popularitas organisasi tersebut. Keberadaan FPI sebagai bagian dari fenomena sosial. Bahkan kemungkinan itu akan meningkatkan radikalisme terhadap beberapa anggota dan simpatisannya.

“Pelarangan FPI tidak akan banyak mengurangi faktor-faktor yang mendorong popularitasnya sebagai fenomena sosial, dan kemungkinan akan 'meradikalisasi' beberapa anggota dan simpatisan,”kata Ian Wilson dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga: Kepercayaan Kepada PM Jepang Yoshihide Suga Anjlok, Akibat Pandemi Corona dan Skandal Partai

Menurutnya, larangan tersebut malah menimbulkan pertanyaan tentang penegakan hukum dan implikasi terhadap kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.

"Larangan itu menimbulkan pertanyaan tentang penegakan hukum dan implikasinya terhadap ekspresi demokrasi di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia itu,"kata Wilson.

Wilson mengatakan keputusan itu harus dilihat dalam konteks perkembangan politik belakangan ini, termasuk pembersihan anggota FPI dan simpatisan dari Majelis Ulama Indonesia.

Dia menyebut saat ini pemerintah sedang melakukan tekanan terhadap organisasi yang berpotensi menjadi oposisi pemerintah.

"Pemerintah sedang melakukan serangan terhadap apa yang mereka lihat sebagai potensi lokus oposisi Islam yang populer, dipertajam dengan kembalinya Rizieq baru-baru ini," katanya.

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x