Pedagang Cilok di Tegal Ngaku sebagai Nabi utusan Allah, Warga Kejambon Geram

24 Mei 2022, 12:04 WIB
KTP Hendra /

PORTAL BREBES - Seorang pedagang cilok di Kota Tegal, Jawa Tengah mengaku sebagai Nabi dan Rasul. Pria berusia 38 tahun ini bermukim di RT 01 RW 01 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur.

Akibat mengaku Nabi, warga di wilayah tersebut merasa geram dan resah. Bahkan, warga mengancam bakal mengusirnya.

Ketua RT 01, Abas membenarkan kabar tersebut, saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 23 Mei 2022. Disebutkan, warganya yang mengaku Nabi itu bernama Hendra Sugianto.

Baca Juga: Pengungsi Korban Bencana Banjir Rob di Kabupaten Tegal Butuh Selimut dan Makanan

Beberapa hari terakhir, Hendra memang kerap bersikap aneh. Bahkan, Hendra yang berprofesi sebagai pedagang cilok dan tukang becak itu pernah mengaku sebagai Nabi.

Pengakuan itu disampaikan Hendra ke sejumlah warga setempat.

Semula, warga di RT 01 menganggap jika Hendra sedang menghayal. Sehingga banyak warga yang mencibirnya.

"Tetapi, Hendra sering mengaku sebagai Nabi. Akhirnya warga semakin resah dan melaporkan ke kami (ketua RT)," kata Abas.

Baca Juga: 100 Orang Petugas Perlintasan KA di Brebes Belum Terima Honor, Dishub Bantah Kabar itu

Setelah mendapat informasi itu, Abas tidak tinggal diam. Pihaknya langsung menindaklanjutinya. Bahkan, Abas langsung mendatangi rumah Hendra bersama seorang ustadz setempat.

Abas mewanti-wanti kepada Hendra supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi, yaitu mengaku sebagai Nabi atau Rasul.

Tidak hanya itu, Abas bersama warga juga sepakat bakal mengusirnya jika Hendra masih mengulangi perbuatannya.

"Kalau masih seperti itu, terpaksa kami akan mengusirnya," tegas Abas.

Baca Juga: BREAKING NEWS!! Dampyak Kabupaten Tegal Dilanda Banjir Rob, 50 Orang Mengungsi

Abas mengisahkan, kali pertama mengaku sebagai Nabi saat Hendra mengirim pesan singkat melalui Whatsapp (WA) kepada warga.

Dalam pesan singkat itu, Hendra awalnya hanya meminta sedekah untuk anak yatim. Namun, pesan singkat berlanjut hingga Hendra mengaku sebagai Rasul utusan Allah SWT.

Kala itu, Hendra memang belum sempat mengajak warga untuk menjadi pengikutnya. Kendati begitu, Abas kuatir jika hal itu terjadi.

Baca Juga: Tanggul Laut di Sebelah PLTU Tanjung Emas Semarang Jebol, 614 Rumah Terendam Banjir Rob

"Saya kuatirnya barangkali mendoktrin anak-anak remaja, yang akhirnya menyimpang dari agama Islam," ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Abas, Hendra masih dimaafkan atas perbuatannya. Abas bersama warga akan terus memantau perilaku Hendra di lingkungan. Jika berbuat aneh, terpaksa langkah pengusiran akan dilakukan.

Sebenarnya, profesi Hendra tidak hanya sebagai pedagang cilok dan tukang becak. Bapak dari dua anak ini juga sebagai jasa pijat tradisional di rumahnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS!! Banjir Rob Parah di Semarang, Ketinggian 1 Meter Lebih

Sedangkan istrinya, berprofesi sebagai buruh cuci pakaian. Istrinya asli dari Kejambon. Hendra merupakan pendatang.

"Saat ini, Hendra hidup di rumah itu bersama istri dan kedua anaknya, serta dua keponakannya yang sudah yatim piatu," imbuhnya.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler