"Metrologi berbasis digital menjadi penting, tetapi high technology juga tidak lepas dari kecurangan curi mencuri ukuran maupun berat," kata Bupati.
Ia pun meminta dalam pelatihan reparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dari Kementerian perdagangan, Pemkab Batang hadirkan 5 kepala pasar tradisional dan 15 orang juru timbang.
"Saya minta dalam pelatihan ini lebih banyak praktek agar memiliki keahlian baru, sehingga juru timbang bisa memperbaiki alat ukur yang sifatnya penerapan dan perpaduan high technology dan low technology agar bisa tepat mutu"pinta Bupati.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Memanggil Pemeran Pria Video Syur 19 Detik, Juga Gisel
Alat ukur high teknologi juga sudah diterapkan diberbagai SPBU dan SPBE di Batang.
"Setelah ikuti pelatihan ini, saya intruksikan SPBU dan SPBE cek alat ukurnya, begitu juga pasar modern," kata Wihaji, Selasa (24/11/2020) di ruang Abirawa kantor Bupati Batang.
Bupati juga menyinggung alat ukur emas di berbagai toko emas yang dirasa masyarakat tidak tahu.
Baca Juga: Anda Kontestan Ikan Cupang?. Ini Tips Memilih dan Membeli Ikan Cupang yang Sehat dan Bagus
"Rakyat tidak pernah tahu alat ukur emas, yang penting beli sekian gram dengan harga sekian dan dipotong pajak,"
Kehadiran pemerintah untuk cek alat ukur dengan tepat mutu akan berdampak pada kepercayaan konsumen.