Dukung Kawasan Industri Terpadu, Kementerian Perdagangan Dorong Pemkab Batang Miliki UPT Metrolog

- 24 November 2020, 23:05 WIB
    Bupati Batang Wihaji bersama Kepala Disperindagkop Subiyanto saat mengikuti Webinar pembukaan pelatihan reparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dari Kementerian Perdagangan./Humas Setda Batang/
Bupati Batang Wihaji bersama Kepala Disperindagkop Subiyanto saat mengikuti Webinar pembukaan pelatihan reparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dari Kementerian Perdagangan./Humas Setda Batang/ /

 

PORTAL BREBES -  Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan, Rusmin Amin mendorong Pemkab Batang memiliki UPT Metrologi untuk mendukung berdirinya Kawasan Industri Terpaduu Batang (KITB).

"Batang dari sisi metrologi ke depan cukup berkembang dan harus ada kesiapan daerah. Dari pusat siap alat ukur mendukung di KITB yang didukung pula dari sisi regulasi untuk tertib ukur," kata Rusmin saat memberika sambutan dalam pelatihan juru timbang dan reparatir UUTP Kabupaten Batang, Selasa (24/11/2020)..

Dijelaskanya, berdasarkan kajian di negara  maju yang sudah menjalankan industrialisasi tidak terlepas dari urusan standarisasi mutu metoologi.

Baca Juga: Hasil Penelitian UNC-Chapel Hill, Rokok Elektrik Ternyata Bisa Beresiko Terhadap Penularan Covid-19

Sementara, Bupati Batang, Wihaji mengatakan, alat ukur atau metrologi yang berteknologi tinggi sangat penting di era digital sekarang ini.

“Apalagi di Kabupaten Batang akan berdiri Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) secara langsung berhubungan dengan alat ukur yang high technology karena pangsa pasarnya ekspor,” tandasnya.

Untuk mendukung hal tersebut Pemkab Batang merintis Unit Pelaksana Teknis (UPT) metrologi sebagai upaya membangun kepercayaan masyarakat dan konsumen.

Baca Juga: Singgung Nasibnya di MU, Pogba Dapat Teguran dari Frank Leboeuf

"Metrologi berbasis digital menjadi penting, tetapi high technology juga tidak lepas dari kecurangan curi mencuri ukuran maupun berat," kata Bupati.

Ia pun meminta dalam pelatihan reparatir alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dari Kementerian perdagangan, Pemkab Batang hadirkan 5 kepala pasar tradisional dan 15 orang juru timbang.

"Saya minta dalam pelatihan ini lebih banyak praktek agar memiliki keahlian baru, sehingga juru timbang bisa memperbaiki alat ukur yang sifatnya penerapan dan perpaduan high technology dan low technology agar bisa tepat mutu"pinta Bupati.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Memanggil Pemeran Pria Video Syur 19 Detik, Juga Gisel

Alat ukur high teknologi juga sudah diterapkan diberbagai SPBU dan SPBE di Batang.

"Setelah ikuti pelatihan ini, saya intruksikan SPBU dan SPBE cek alat ukurnya, begitu juga pasar modern," kata Wihaji, Selasa (24/11/2020) di ruang Abirawa kantor Bupati Batang.

Bupati juga menyinggung alat ukur emas di berbagai toko emas yang dirasa masyarakat tidak tahu.

Baca Juga: Anda Kontestan Ikan Cupang?. Ini Tips Memilih dan Membeli Ikan Cupang yang Sehat dan Bagus

"Rakyat tidak pernah tahu alat ukur emas, yang penting beli sekian gram dengan harga sekian dan dipotong pajak,"

Kehadiran pemerintah untuk cek alat ukur dengan tepat mutu akan berdampak pada kepercayaan konsumen.

"Maka harus ada kehadiran pemerintah pusat dan daerah, karena selain kepentingan bisnis to bisnis antar penjual dan pembeli ada kepercayaan masyarakat," pungkas Bupati. ***

 

 

Editor: Eko Saputra

Sumber: Humas Setda Batang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah