“Pemilihan font, jangan salah buku itu ada standar besar dan kecilnya, lebih baik font yang jelas dan mudah dibaca,” ujarnya.
Baca Juga: PDI Perjuangan Menjadi Pendaftar Pemilu 2024 Pertama di KPU, Begini Alasannya
Selain itu, Dwi menambahkan, jika memang dari cover judulnya yang mengisahkan tentang perjalanan ‘Sang Pengawas’, idealnya menuliskan tentang profilnya saja yang lengkap.
“Namun, jika dicampur aduk, ada profil, kasus-kasus yang terselesaikan hingga penyelesaian kasus uang politik, kyaknya kurang manis,” ungkapnya.
“Jadi, buku ini adalah pembuka dan belum dapat di finalisasikan,” tambahnya.
Baca Juga: Catat Nih! PKB Kota Tegal Targetkan 10 Kursi di DPRD pada Pemilu 2024
Dwi Ariadi pun menyebut bahwa ini adalah langkah yang bagus, namun dengan catatan masih banyak yang perlu dibedah hingga menjadi buku yang berkualitas.
“Kalau kepentingan untuk referensi data statistik, bolehlah. Akan tetapi kalau untuk menarik dibaca, kelihatannya kurang,” pungkasnya.***