Bupati Tegal Umi Azizah Jadi Narasumber Harganas 2023 Palembang, Unggulkan Peran Perempuan Tangani Stunting

- 18 Juli 2023, 18:29 WIB
Bupati Tegal, Umi Azizah saat Jadi Narasumber Harganas 2023 Palembang
Bupati Tegal, Umi Azizah saat Jadi Narasumber Harganas 2023 Palembang /Doc/

Lebih lanjut Umi menggaris bawahi bahwa data menjadi elemen terpenting untuk menjamin efektivitas intervensi gizi sensitif maupun spesifik penanganan stunting. Metode sampling pada SSGI menurutnya hanya digunakan untuk mengetahui besaran masalah di daerah. Selebihnya untuk mendeteksi, mengidentifikasi masalah riil gizi balita dan jenis intervensinya diperlukan data by name by address.

Baca Juga: Arti Mimpi Bertemu Guru, Pertanda Baik

“Strategi penanganan stunting kita fokuskan ke lokus desa-desa dengan kasus stunting tertinggi. Di sini, desa yang jadi ujung tombaknya untuk mengintervensi sembilan variabel gizi spesifik dan 11 variabel gizi sensitif. Sehingga ini harus didukung data balita dan ibu hamil by name by address,” ujarnya.

Dengan memanfaatkan momentum Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), pihaknya pun melakukan pencacatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat secara elektronik atau e-PPGBM sebagai satu-satunya metode pendataan terbaik saat ini karena mampu menjangkau 87 persen populasi balita di Kabupaten Tegal.

“Data ini yang selalu kita validasi selama dua tahun terakhir lewat pelaksanaan Gebyar Posyandu di momen BIAN,” imbuhnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Celana Dalam Dicuri Orang, Alamat Baik

Jika berdasarkan e-PPGBM, angka stunting Kabupaten Tegal tahun 2022 sebesar 17,6 persen atau ada selisih 4,7 persen poin dari hasil SSGI yang ada di angka 22,3 persen. Data e-PPGBM inilah yang dijadikan dasar analisis situasi pada proses perencanaan teknokratik untuk mendukung cakupan data 29 indikator esensial berbasis desa.

Umi menguraikan, alokasi anggaran yang mendukung intervensi gizi spesifik tahun 2023 ini mencapai Rp 28,8 miliar, diantaranya pelayanan gizi masyarakat Rp18,4 miliar, pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan Rp5,8 miliar dan pelayanan kesehatan bayi dan balita Rp4,4 miliar.

Anggaran lain yang dinilainya mendukung intervensi gizi spesifik ini adalah pengalokasian dana bantuan iur BPJS kesehatan sebesar Rp33,6 miliar tahun 2023 ini untuk meng-cover 66.796 orang warga miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah. Anggaran ini naik 8,4 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Kehilangan Celana, Pertanda Kurang Baik

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah