Memprihatikan! Rumah Warga di Bantaran Sungai Belakang Trasa Terancam Tergusur, Butuh Relokasi

- 3 November 2023, 17:29 WIB
Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi, Hartono Sosrodjoyo bersama Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik saat mengunjungi rumah warga di bantaran sungai belakang Trasa Slawi
Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi, Hartono Sosrodjoyo bersama Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik saat mengunjungi rumah warga di bantaran sungai belakang Trasa Slawi /DR Yogatama/Portal Brebes/

Ia membeberkan, dampak normalisasi tersebut berimbas akan berimbas kepada 20 rumah warga yang ada disini. Padahal, rata-rata warga tergolong keluarga tidak mampu.

Baca Juga: Warung Pojok Tempat Kongko di Tegal yang Asik

“Kalau sampai digusur, kami bingung mau kemana," ujarnya.

Sementara itu, Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi, Hartono Sosrodjoyo mengaku prihatin atas terancam digusurnya warga di bantaran sungai belakang Trasa Slawi. Jika memang terjadi, ia mendorong pemerintah agar bisa mencari solusi sejak dini.

"Kalau tidak ada solusi, mereka akan tinggal dimana?," kata dia saat ditemui awak media.

Ketika tetap di normalisasi, ia menyarankan pemerintah tetap memberikan solusi, seperti membangun rumah susun untuk mereka yang berada di belakang Trasa. Karena tempat tersebut ada lahan yang tidak berfungsi.

Baca Juga: Peringati HUT ke-96 RSUD Kardinah Tegal, Dedy Yon Tekankan Kualitas Pelayanan

“Rusun bisa dibuat dengan bangunan 2-3 lantai. Lantai pertama untuk berdagang atau UMKM dan lantai 2-3 untuk tempat tinggal mereka yang tidak mampu. Untuk sewa, pemerintah bisa mengaturnya, pada prinsipnya pemerintah bisa mencarikan solusi untuk mereka,” terangnya.

Sementara, Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik mengaku rutin berkunjung ke kampung bantaran sungai tersebut. Ia tak membantah jika warga disana memang sehari-hari memiliki pekerjaan yang memprihatikan. Diantaranya pengamen, pemulung hingga berdagang.

Tak hanya itu, mayoritas anak-anak yang berada di bantaran sungai juga putus sekolah lantaran kendala biaya. Sebagian juga ada yang tidak bisa baca tulis hingga menghitung.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x