Memprihatikan! Rumah Warga di Bantaran Sungai Belakang Trasa Terancam Tergusur, Butuh Relokasi

- 3 November 2023, 17:29 WIB
Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi, Hartono Sosrodjoyo bersama Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik saat mengunjungi rumah warga di bantaran sungai belakang Trasa Slawi
Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi, Hartono Sosrodjoyo bersama Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik saat mengunjungi rumah warga di bantaran sungai belakang Trasa Slawi /DR Yogatama/Portal Brebes/

PORTAL BREBES – Puluhan rumah warga yang berada di bantaran sungai belakang area Taman Rakyat Slawi (Trasa) Kabupaten Tegal terancam tergusur akibat akan adanya normalisasi sungai.

Puluhan warga yang berjumlah sedikitnya 56 Kepala Keluarga (KK) masuk di wilayah RT 04 RW 01, Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal itu mayoritas sebagai pengamen, pemulung, tukang parkir hingga pedagang kaki lima.

Mereka mendirikan rumah dengan bangunan menggunakan triplek, bambu dan kayu seadaanya diatas tanah yang bukan merupakan hal milik. Mereka menempati tanah irigasi pengairan milk pemerintah.

Baca Juga: Diminta Jangan Golput, Ketua MUI Kabupaten Tegal Berharap Masyarakat Ramaikan Pemilu 2024

Tak hanya itu, rata-rata bangunan tersebut tidak memiliki kamar mandi, cuci dan kakus (MCK), warga yang berjumlah sekitar 200 jiwa itu menggunakan kamar mandi umum yang dulu pernah mendapatkan bantuan dari Polres Tegal.

Salah satu Kepala Keluarga yang tinggal di Bantaran Sungai Jembatan Belakang Trasa, Dodi mengaku khawatir ketika sungai jembangan akan dilakukan normalisasi. Rencananya, normalisasi itu akan dilakukan 2024 mendatang.

“Tentunya, rumah yang berdiri di bantaran sungai tersebut teracam digusur, efek normalisasi. Lalu kami mau tinggal dimana?," tanya dia.

Baca Juga: Dukungan Terhadap Prabowo-Gibran, Supir Truk di Kabupaten Tegal Pasang Stiker di Kendaraannya

Ia mengaku sudah bertempat tinggal lama di lokasi tersebut hingga puluhan tahun lamanya. Kendati bukan warga asli pribumi, namun mereka sudah memiliki KTP dan KK di RT setempat.

“Ketika ada wacana normalisasi sungai yang akan direalisasi, kami berharap pemerintah daerah memberikan solusi untuk relokasi warga,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x