Pemkab Tegal dan USAID BTB Berkolaborasi Dorong Percepatan Bebas TBC

- 2 Maret 2024, 19:00 WIB
Amir Makhmud saat acara Peluncuran United States Agency for International Development (USAID) Bebas Tuberkulosis (TB) dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu Penanggulangan TBC di Kabupaten Tegal
Amir Makhmud saat acara Peluncuran United States Agency for International Development (USAID) Bebas Tuberkulosis (TB) dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu Penanggulangan TBC di Kabupaten Tegal /Doc/

PORTAL BREBES - Pemerintah Kabupaten Tegal mendorong kolaborasi multi sektor percepatan bebas tuberkulosis (TBC) agar target eliminasi tuberkulosis pada 2028 secara nasional bisa dicapai.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Amir Makhmud dalam acara Peluncuran United States Agency for International Development (USAID) Bebas Tuberkulosis (TB) dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu Penanggulangan TBC di Kabupaten Tegal, di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 29 Februari 2024 lalu.

TBC sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan penularan  melalui udara dan paru-paru sebagai organ target utama bakteri.

Baca Juga: Kepedulian Aiptu Durakhim pada Warga yang Lumpuh Layu di Pemalang, Luangkan Waktunya untuk Mengajar Mengaji

Kabupaten Tegal menjadi salah satu daerah dengan beban kasus tinggi. Jumlah temuan kasus TBC Sensitive Obat (SO) tahun 2023 mencapai 5.088 kasus atau 353 kasus TBC per 100.000 penduduk.

"Temuan kasus ini 209 persen lebih tinggi dari target estimasi kita sebelumnya di angka 2.430 kasus," ungkap Amir.

Sementara dari kasus TBC yang berhasil ditemukan sebanyak 4.721 kasus mulai melakukan pengobatan, 765 kasus diantaranya merupakan TB anak, kasus TBC resisten obat 74 kasus dan selebihnya adalah kasus TB ronsen.

Baca Juga: Puluhan Personel Polres Tegal DIterjunkan Jaga Ketat Rapat Pleno Hasil Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten Tegal

Sementara untuk angka keberhasilan pengobatan kasus TBC yang diobati sepanjang tahun 2022 ada 3.936 orang atau 89 persen dari 4.721 penderita.

Penderita putus berobat 289 orang atau 6,5 persen dan yang meninggal dunia ada 175 orang atau 3,7 persen.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x