Sementara itu, pejabat pembina industri dari Direktorat Industri Kecil Menengah (IKM) Logam, Mesin Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Sunandar menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Slawi Job Fair ini sebagai bagian dari langkah penting penguatan daya saing sektor industri, terutama manufaktur sebagai penggerak utama perekonomian nasional.
Baca Juga: Personel Bintara Remaja Ikuti Tradisi Pembaretan, Begini Pesan Waka Polres Tegal Kota
Menurutnya, pertumbuhan sektor industri manufaktur cukup prospektif. Ini ditunjukkan dari capaian nilai investasinya sepanjang tahun 2023 yang mendominasi tujuan investasi, yaitu 42 persen dari realisasi investasi nasional yang sebesar Rp596,3 triliun atau naik 19,8 persen. Sedangkan dari sisi ekspor, sektor ini mampu menyumbang angka 72,24 persen terhadap total nilai ekspor Indonesia di tahun yang sama.
Di tengah perlambatan perekonomian global, pemerintah perlu mengambil langkah strategis, diantaranya meningkatkan laju realisasi investasi dan mendorong ekspor.
“Upaya strategis yang bisa kita lakukan adalah mempertemukan kemampuan industri kecil dengan kebutuhan industri besar melalui temu bisnis. Kementerian Perindustrian juga akan terus memberikan dukungan kepada IKM untuk mengakses peluang dalam rantai pasok industri melalui program link and match,” pungkasnya.***