Capai Target Eliminasi Tuberkulosis, Pemkab Tegal Perkuat Kolaborasi Multisektor

- 16 Maret 2024, 19:25 WIB
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud bersama sejumlah pejabat pemerintah dan perwakilan USAID berpose salam TOSS TBC atau temukan, obati sampai sembuh saat peuncuran program Bebas TB USAID di Syailendra Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi,
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud bersama sejumlah pejabat pemerintah dan perwakilan USAID berpose salam TOSS TBC atau temukan, obati sampai sembuh saat peuncuran program Bebas TB USAID di Syailendra Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi, /Doc/

PORTAL BREBES – Tuberkulosis masih menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia, sehingga kolaborasi multisektoral mutlak diperlukan untuk mencapai target eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030.

Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan Indonesia menduduki peringkat kedua kasus tertinggi di dunia setelah India dengan jumlah kasus mencapai 1,06 juta orang dan 134 ribu kematian atau rata-rata 16 orang meninggal setiap jamnya karena tuberkulosis.

Informasi ini mengemuka saat berpeluncuran program Bebas TB, hasil kerja sama Pemkab Tegal dengan Lembaga Donor United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat di Syailendra Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 29 Februari 2024 lalu.

Baca Juga: Tim Itwasda Polda Jateng Gelar Audit Kinerja Polres Tegal Kota

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengungkapkan Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah dengan beban kasus TBC tinggi. Jumlah temuan kasus TBC SO atau sensitif obat tahun 2023 lalu mencapai 5.088 kasus atau 353 kasus TBC per 100.000 penduduk.

Banyaknya temuan kasus ini karena kegiatan deteksi untuk mencari dan menemukan kasus TBC bersama surveilans sangat gencar dilakukan, terutama pada kelompok risiko. Temuan kasus ini 209 persen lebih tinggi dari target estimasi sebelumnya di angka 2.430 kasus.

Dari kasus TBC yang berhasil ditemukan, 4.721 kasus mulai melakukan pengobatan, di mana 765 kasus diantaranya merupakan TB anak, 74 kasus TBC resisten obat dan selebihnya adalah kasus TB ronsen. Sementara keberhasilan pengobatan kasus TBC sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 3.936 orang atau 89 persen dari 4.721 penderita. Penderita putus berobat 289 orang atau 6,5 persen dan meninggal dunia 175 orang atau 3,7 persen.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Serahkan LKPD 2023 kepada BPK RI

Menurut Amir, kerja sama antara pemerintah, swasta, komunitas, dan mitra pembangunan lainnya sangat diperlukan untuk membangun kesadaran setiap orang dalam mengatasi tuberkulosis secara komprehensif, mulai dari pencegahan hingga pengobatan, termasuk menemukan kasus TBC. Pihaknya pun mengestimasi temuan TB di masyarakat tahun 2024 ini bisa mencapai 6.633 kasus.

“Prinsipnya, semakin banyak kasus kita temukan, semakin baik karena mereka bisa cepat teridentifikasi dan cepat tertangani karena memang obatnya sudah ada, ampuh dan semuanya gratis bagi pasien tuberkulosis,” ujarnya.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x