Sekilas Profil Habib Mahdi Al Hiyed Tegal, Pimpinan Majelis Ahbabul Musthofa

7 Desember 2022, 11:08 WIB
Habib Mahdi Bin Muhammad Al hiyed Tegal, Pimpinan Majelis Ahbabul Musthofa /Instagram @mahdi_alhiyed/

PORTAL BREBES – Salah satu tokoh habaib dan ulama yang cukup tersohor di wilayah Tegal Jawa Tengah. Ia adalah Habib Ahmad Mahdi bin Muhammad Al Hiyed, merupakan murid dari guru mulia Al Habib Umar bin Hafidz, Tarim Yaman. Saat ini menjadi Dewan Syuro Majelis Rasulullah SAW Jawa Tengah.

Habib Mahdi lahir di Kota Tegal pada tanggal 12 Juli 1973. Beliau menempuh pendidikan di Tarim dari tahun 1994-1998 bersama teman-temannya seperti Habib Munzir Al Musawwa, Habib Jindan bin Novel, Habib Quraisy Baharun dan lainya.

Sekembalinya di Indonesia tahun 1999 bersama Habib Abdullah Al Haddad mulai berdakwah di Kota Tegal, Jawa Tengah, sebuah kota kecil yang sangat sarat dengan para ulama, kyai, dan habaib.

Habib Mahdi lulusan dari alumni Darul Musthofa, Tarim, Hadhromaut, Republik Yaman Selatan. Dan sekarang mempunyai Majelis Dzikir dan Ilmu yang diberi nama Majelis Ahbabul Musthofa.

Baca Juga: Sekilas Profil Abuya Syekh Soleh Basalamah, Pengasuh Ponpes Darussalam Jatibarang Brebes

Kediamannya Habib Mahdi di Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal Jawa Tengah.

Mengikis Fanatisme Kelompok

Di luar semangat mengais keberkahan, tradisi akhirussanah dimungkinkan mampu menjadi semacam katup pengaman sosial, untuk mentradisikan silaturrahim antar orang-orang berilmu (alim).

komitmen ini sekaligus menandaskan semangat untuk mengikis batas-batas identitas kelompok antar majlis yang kadang cukup menonjol dan menjadi penghalang integrasi umat.

“Kita tak menafikkan, masih ada batas identitas identitas antar majlis yang tak jarang menghalangi silaturrahmi dan mencari ilmu ke semua majlis dan orang alim lainnya. Terkadang jamaah satu majlis seolah ditabukan untuk menimba ilmu dari majlis lainnya. Pandangan semacam ini tentu mengancam kepentingan yang lebih besar, yakni kesatuan umat,” jelas Habib Mahdi.

Baca Juga: Profil Habib Ahmad Bin Hassan Al Attos Jatibarang Brebes dan Perjalanan Dakwahnya

Semua majlis, tambah Habib Mahdi, sejauh memiliki sanad keilmuan yang benar dan baik, maka layak untuk dijadikan sumber memperkaya ilmu. Itu sebabnya semangat fanatisme golongan yang tak perlu menurutnya harus dikikis agar wawasan keilmuan menjadi luas dan terbuka. “Agar pikiran dan hati kita tak picik dalam berIslam. Sesama saudara harus saling merangkul dan bergandeng tangan, sehingga perjuangan kita tak kontraproduktif,” tegasnya.

Dalam semangat itu pula, Habib Mahdi mencontohkan kegigihan ulama-ulama di Hadramaut, Yaman, dalam menjaga kesatuan umat. Ulama dari majlis yang satu akan memuliakan ulama dari majlis lainnya, saling memberikan pujian dan penghormatan.

“Semangat seperti ini akan menjadi uswatun khasanah bagi para santri dan jamaahnya, sehingga terbentuk sikap saling menghargai antar majlis ilmu. Sebab, kalau para gurunya saja sudah saling memuliakan, maka kecil kemungkinan para santrinya akan mempersoalkan fanatisme golongan,” pungkasnya.

Majelis Ahbabul Mushofa ini lebih mengutamakan akhlak. Untuk pertama kalinya dan mengajak kaum muda terutama dengan berdzikir dan dilanjutkan belajar ilmu fiqih.

Baca Juga: Pelajaran Buat Pengantin Baru, Habib Reza Al Hamid Tegal: Romantis Adalah Sunnah Rasulullah SAW

Singkat kata, majelis yang didirikan dengan penuh kesabaran dan keihklasan ini sekarang sudah bertambah besar dan diantaranya sudah ada cabang di Brebes dan juga di Kota Jakarta dan Bekasi yang didirikan oleh salah satu muridnya dari Tegal.***

Namun kesemuanya itu tidak akan menjadi besar tanpa kesabaran, keikhlasan, istiqomah dan ilmu diiringi dzikir seperti yang telah diajarkan oleh Al Habib Mahdi Bin Muhammad Al Hiyyed.***

 

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler