Sekilas Profil Syekh Ali Bin Ahmad Bin Abu Bakar Basalamah Jatibarang, Ulama Kharismatik Brebes Tahun 1948

15 Desember 2022, 12:42 WIB
Assyekh Ali Bin Ahmad Bin Abu Bakar Basalamah /Ponpes Darussalam Jatibarang / Irkham Portal Brebes/

PORTAL BREBES - Syekh Ali Basalamah lahir pada hari Jum’at di kota Ketanggungan Timur Kabupaten Brebes tahun 1323 H atau 1905 M. Beliau mulai mencari ilmu untuk kali pertama berguru kepada seorang wali agung Assyekh Al Qutub Al – Kabir Al Arif billah Al Allamah Al Habib Ahmad Bin Abdillah Bin Tholib Al Athos Pekalongan disana Syekh Ali Basalamah sangat rajin dan semangat mencari ilmu.

Seusai belajar di Pekalongan ayahanda beliau kembali memberangkatkan ke Negara Hajren dan beliau belajar disana selama delapan bulan kemudian pindah ke Tarim, di Tarim juga beliau sangat tekun mencari ilmu sampai beliau berhasil menguasai berbagai macam disiplin ilmu yang bermanfaat, seperti ilmu fiqih, Tafsir, Hadits, Nahwu Shorof dan lain – lain.

Syekh Ali belajar di Tarim selama kurang lebih tujuh tahun, setelah itu beliau kembali pulang dan tinggal di kota Tegal, beliau tinggal disana kurang lebih selama satu tahun, tidak lama kemudian beiau menikah dengan Hj Maimunah putri Syeikh Said Bin Abu Bakar Basalamah.

Baca Juga: Sekilas Profil Abuya Syekh Soleh Basalamah, Pengasuh Ponpes Darussalam Jatibarang Brebes

Selama berumah tangga beliau dikaruniai seorang putra yang menjadikan beliau sangat bahagia, kemudian pada hari ke tiga dari kelahiran putranya ini Syekh Ali mebawa putranya kehadapan guru beliau Al Arif Billah Al Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Athos Pekalongan, lalu Syekh Ali Basalamah berkata kepada guru beliau: “ Ya Sayyidi, saya telah dikaruniai seorang putra, kedatanganku kemari hendak meminta nama untuk putraku”.

Kemudian sang guru membacakan surat Al Fatihah dan berdo’a untuk sang putra dengan do’a – do’a yang indah lagi penuh manfaat selanjutnya putra Syekh Ali tersebut diberi nama Muhammad.

Usaha Syekh Ali memperoleh seorang putra yang sholih diantaranya ditempuh dengan meminta do’a kepada guru beliau terbukti dan nyata bahwa putra beliau yaitu Syeikh Muhammad Basalamah menjadi seorang ulama besar untuk daerah Brebes, Tegal dan sekitarnya.

Baca Juga: Sekilas Profil KH Syekh Misbahul Anam, Pengasuh Ponpes Al Umm Ciputat

Ketika menuntut ilmu di Tarim Syekh Ali menimba ilmu dari beberapa ulama besar yang masyhur kewaliyannya diantaranya kepada seorang yang sangat alim yaitu Waliyullah Al Arif Billah Al Allamah Al Habib Abdullah Bin Umar Assyathiri, kepada Al Wali Al kabir Al Allamah Al Arif Billah Al Habib Alwi Bin Abdullah Bin Syihab dan ulama – ulma besar lain yang ada di Negara Tarim.

Setelah belajar ilmu di Tarim beliau pulang ke daerah kota Tegal mengajar dan menyebarkan ilmu, yang ketika itu dimulai dari masjid sang ayahanda yang bernama masjid Hajren. Pada bulan Rojab ditahun pertama beliau berda’wah beliau menerangkan tentang kisah isra’ mi’raj Rosulullah SAW di masjid Hajren yang ketika itu sangat banyak dipenuhi oleh pengunjung dan Syekh Ali menerangkan dengan sangat jelas sehingga para pengunjung merasa sangat bahagia dan betah.

Tidak lama kemudian beliau Syekh Ali Bin Ahmad Basalamah hijrah (pindah) ke Jatibarang Brebes sampai hari wafat beliau.

Baca Juga: Profil Habib Ahmad Bin Hassan Al Attos Jatibarang Brebes dan Perjalanan Dakwahnya

Di Jatibarang ini beliau meneruskan da’wah dan mengajarkan ilmu di berbagai tempat terutama dikediaman beliau sendiri, dimasjid, mushola, sampai kepelosok – pelosok pedesaan dan daerah pegunungan.

Dan sudah barang tentu banyak sekali orang yang menimba ilmu dari beliau, mulai dari kalangan para kyai, para ustadz lebih – lebih orang awam yang jumlahnya sangatlah banyak, sehingga banyak ulama, kyai dan para ustadz yang telah manimba ilmu dari Syekh Ali Bin Ahmad Basalamah untuk kemudian diajarkan didaerah mereka masing – masing.

Syekh Ali Basalamah berda’wah mengajarkan agama selama kurang lebih lima puluh tahun dan sejarah hidup beliau tercatat hanya terisi dengan dua hal :

1. Mencari ilmu dan

2. Mengajarkan ilmu

Pada tahun 1368 H. Atau tahun 1948 M. Syaikh Ali berangkat ibadah haji dan berziarah ke maakam Rasulullah SAW besama saudaranya Assyekh Sa’id Bin Ahmad Basalamah, dan ketika ibadah haji ini beliau Syekh Ali juga sempat menimba ilmu kepada ulama – ulama Makkah diantaranya kepada Assyaikh Al Alim Al Allamah Al Wali Al Kabir Al Arif Billah Assayyid Alawi Bin Abbas Al Maliki Dan Al Allamah Al Arif Billah Assayyid Husein Bin Muhammad Fad’aq serat ulama Makkah lainnya.

Baca Juga: Jadikan Kehidupan Yang Manis dan Indah, Syekh Soleh Basalamah: Kuncinya Syukur dan Sabar

Beliau Syekh Ali adalah orang yang sangat cinta berda’wah agama dan memperluas ilmu, menunjukan manusia kepada masalah agama serta beribadah kepada Allah ta’ala. Dan sekarang da’wah beliau diteruskan oleh putera beliau Assyekh Muhammad Bin Ali Basalamah, sepeninggal Assyaikh Ali beliau meneruskan da’wah agama diantaranya pada acara pengajian rutin Ahad yang didalamnya membaca beberapa kitab seperti ilmu fiqih, tauhid, hadits dan lain – lain.

Kemudian pada pengajian rutin setiap kamis kliwon, setiap saptu wage, rutin setiap rabu pahing dan rutin setiap senin pon yang jumlah pengunjungnya kurang lebih dihadiri oleh jama’ah dari 73 desa yang berasal dari kabupaten Brebes, Tegal dan Pemalang seperti kita saksikan bersama.

Da’wah Syekh Ali tidak pernah berhenti, panggilan da’wah berbagai desa hampir setiap malam dari berbagai daerah, oleh karena itu kita sebagai muri – murid beliau sudah sewajarnya selalu mendo’akan Assyekh Muhammad sekeluarga mudah – mudahan beliau dan keluarganya senantiasa diberi kesehatan taqwa kepada Allah panjang umur dalam amal kebaikan dan diberi riski yang tidak menjadikannya disiksa.

Syekh Ali banyak berwasiat kepada para murid beliau untuk memperbanyak membaca sholawat dan salam kepada junjungan Rasulullah SAW karena Sholawat adalah salah satu perantara untuk menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat lebih – lebih menuju surga yang penuh dengan keni’matan Amiin…

Beliau juga banyak berwasiat kepada murid – muridnya untuk banyak membaca istighfar apalagi di zaman akhir seperti sekarang ini yang dosa digambarkan turun bagaikan hujan deras maka perlu banyak membaca sholawat dan istighfar untuk meraih ridho dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Dan pada tahun 1393 H. Atau 1973 M. Syekh Ali berngakat ibadah haji untuk kedua kalinya.

Beliau Syekh Ali adalah orang mengetahui banyak berita dan ahli dalam ilmu Fiqih, Tasfsir, Hadits, Nahwu, Tasawwuf dan ilmu – ilmu lain. Bahkan seorang murid beliau menjuluki beliua sebagai kitab berjalan pada masa beliau masih hidup, Syekh Ali adalah orang yang sangat tawadhu’, dermawan, suka memenuhi hak – persaudaraan dan paling suka kedatang tamu.

Beliau Sayaikh Ali wafat menjelang waktu maghrib tahun 1399 H. / 1979 M. Dan sebelum wafatnya beliau menjawab salam sebanyak tiga kali, dengan usia genap 80 tahun, demikianlah sekelumit dari sejarah kehidupan Syekh Ali Basalamah.***

 

 

 

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler