Makam Wali, 6 Makam Wali yang Ada di Tegal Jawa Tengah!

1 Januari 2023, 06:51 WIB
Makam Ki Gede Sebayu /@Fahrudin Yusuf/

PORTAL BREBES - Tegal tidak hanya terkenal dengan wartegnya, ternyata di Tegal banyak terdapat makam Tokoh penyebar agama Islam yang di makamkan di Tegal.

Berikut merupakan 6 makam wali yang ada di Tegal. Simak sampai habis!

1.  Makam Ki Gede Sebayu

 

Makam Ki Gede sebayu berada di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Makam Ki Gede sebayu berada di tengah-tengah komplek pemakaman umum di Kompleks makam ini dikelilingi tembok putih yang cukup luas.

Sedangkan makam Ki Gede sebayu ia berada di sebuah bangunan dengan model atap joglo dan dikelilingi tembok kaca dengan ditutupi tirai putih.

Makan gede sebayu Selalu ramai didatangi oleh para peziarah Terutama ketika menjelang peringatan hari jadi Kabupaten dan Kota Tegal seperti Bupati, Walikota, Kepala Dinas SKPD, sesepuh, dan warga Tegal yang lainnya. 

Ki Gede sebayu adalah salah satu tokoh yang sangat berjasa dalam membangun Tegal atas keberhasilannya tersebut maka pada tahun 1600 masehi Kanjeng Panembahan Senopati Mataram mengangkat di gede sebayu sebagai Demang setingkat Tumenggung atau bupati. 

2.  Makam Ki Ageng Anggawana

 

Makan Ki Ageng anggawana berada di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, lokasinya tepat berada di belakang masjid Kasepuhan Ki Ageng Anggawana.

Makam Ki Ageng Anggawana berada di dalam sebuah bangunan yang dikelilingi oleh pagar batu bata setinggi kurang lebih 120 cm.

Untuk bisa masuk ke dalam bangunan utama makam kita harus meminta izin terlebih dahulu kepada juru kunci makam, Karena pintu makam setiap harinya selalu dalam keadaan terkunci. 

Ki Ageng Anggawana adalah putra dari Ki Gede Sebayu, Ki Ageng Anggawana adalah tokoh penting dalam penyebaran agama Islam khususnya di wilayah Tegal.

Selain sebagai seorang ulama Kyai Ageng anggawana juga sebagai Umaroh Hai Ki Ageng anggawana memimpin Tegal dari tahun 1620 masehi sampai dengan tahun 1625 Masehi.

Banyak hal yang dilakukan oleh Ki Ageng Anggawana selama menjadi pemimpin Tegal

seperti mengembangkan pertanian, membuat bendungan, dan membuat saluran irigasi untuk mengairi sawah-sawah penduduk.

3.  Makam Habib Muhammad bin Thohir Al-haddad

 

Makam Habib Muhammad Bin Thahir Al-haddad berada di Kompleks pemakaman al-azhar Kauman, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Habib Muhammad Bin Thohir Al-haddad lahir di Kota hadromaut Yaman pada tahun 1838 masehi.

Habib Muhammad Bin Thohir al-haddad selain berdakwah menyebarkan agama Islam beliau juga sukses sebagai seorang pedagang Habib Muhammad Bin Thohir al-haddad dikenal sebagai ulama yang dermawan.

Habib Muhammad bin Thohir al-haddad selalu membagi-bagikan makanan dan barang kepada penduduk setempat, Habib Muhammad Bin Thohir al-haddad wafat di kota Tegal pada tahun 1885 masehi.

4.  Makam Mbah Panggung 

 

Makam mbah Panggung berada di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, jaraknya sekitar satu kilometer dari alun-alun kota Tegal ke arah timur.

Dikisahkan bahwa panggung berasal dari jazirah Arab nama aslinya adalah Sayyid Syarif Abdurrahman.

Mbah Panggung dikenal sebagai wali yang menyebarkan agama Islam di sepanjang pesisir pantai utara atau Pantura khususnya di kota Tegal.

Nama mbah Panggung berasal dari tempat tinggal beliau semasa hidup yaitu berupa pulau karang yang menjulang tinggi di tengah-tengah lautan.

Karena tempat yang tinggi di atas permukaan laut dan terlihat seperti panggung kemudian orang-orang memanggilnya dengan sebutan Mbah panggung. 

5.  Makam Kyai Haji Sa’id bin Armiya 

 

Makam ini berada di Desa Giren, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, makamnya tidak jauh dari Pondok Pesantren Attauhidiyyah.

Kyai Haji Sa’id adalah putra dari pasangan Kyai Haji Armia dengan Nyai Aliyah Hai beliau lahir di Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Diceritakan bahwa suatu ketika Syekh Ali Basalamah seorang Mursyid thoriqoh tijaniyah dari Jatibarang, Brebes, mendengar bahwa di Tegal ada ulama yang mengajarkan tauhid Imam Sanusi.

Beliau pun akhirnya datang ke Tegal untuk bersilaturahim, sesampainya di Tegal Syekh Ali Basalamah melihat Kyai Sa’id sedang mengajarkan kitab Imam Sanusi.

Ditampakkan oleh Beliau Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam berada di sebelah kanan Kiai Said dan Imam Sanusi berada di sebelah kiri Kiai Said.

Hal ini menunjukkan bahwa Kyai Said bin armiya memiliki derajat kewalian yang tinggi dan ilmu yang beliau ajarkan adalah ilmu yang haq dan bermanfaat. 

6.  Makam Habib Tholib bin Mukhsin Al Athos 

 

Makam beliau berada di Desa Mucanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Habib Tholib belajar agama kepada beberapa Kiai seperti Kiai Abdul Jamil pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon dan Kiai Said bin Armiya pengasuh pondok pesantren Attauhidiyyah Giren Tegal.

Habib Tholib suka berdakwah, karena itulah beliau suka berpindah-pindah tempat dari satu desa ke desa yang lain.

Pada tahun 1967 Habib Tholib mulai pindah ke Bumijawa sampai akhir hayatnya, selain berdakwah Abi Tholib juga bertani hampir Tholib dikenal sebagai seorang petani yang tekun dan rajin.

Sehingga beliau bersama kerabatnya berhasil merubah sebuah perbukitan menjadi tanah persawahan yang ditumbuhi oleh padi.

Habib Thalib juga membuat saluran air bersih dari gunung ke rumah-rumah warga, sehingga mereka tidak kesulitan mendapatkan air bersih.

Habib Thalib mendirikan sebuah masjid untuk sarana ibadah dan membuat majelis taklim yang diselenggarakan pada setiap hari Sabtu pagi yang kemudian berkembang menjadi Pondok Pesantren Attholibiyah.

Setiap tahun selalu diadakan acara haul Habib Tholib bin Mukhsin Al Athos yaitu pada setiap tanggal 21-22 bulan Robiul Awal.

demikian informasi yang disampaikan kurang lebihnya mohon maaf jika anda suka informasi menarik lainnya, silahkan KLIK DISINI!.***

Editor: DR Yogatama

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler