Tafsir Ibu Katsir Surat al-A'raf Ayat 199-200: Jadilah Pemaaf dan Berpaling dari Orang Bodoh

- 28 Desember 2021, 18:49 WIB
Ilustrasi baca Al Quran.  Tafsir Ibu Katsir Surat al-A'raf Ayat 199-200: Jadilah Pemaaf dan Berpaling dari Orang Bodoh
Ilustrasi baca Al Quran. Tafsir Ibu Katsir Surat al-A'raf Ayat 199-200: Jadilah Pemaaf dan Berpaling dari Orang Bodoh /Pexels.com/RODNAE Productions.

PortalBrebes.com - Berikut tafsir QS. Al-A'raf ayat 199-200 menurut Ibnu Katsir.

Berikut teks Arab dan terjemah QS. Al-A'raf ayat 199-200.

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. 7:199) Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahamendengar lagi Mahamengetahui. (QS. 7:200)” (al-A’raaf: 199-200).

Dikutip Portal Brebes dari buku Tafsir Ibnu Katsir, berikut adalah penjelasan Ibnu Katsir terkait ayat di atas:

Mengenai firman Allah: khudzil ‘afwa (“Jadilah engkau pemaaf.”) Al-afwu menurut Ibnu `Abbas, “Yaitu kebajikan.” Dan masih mengenai firman-Nya, “Jadilah engkau pemaaf.” `Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata: “Allah menyuruh Rasulullah saw. untuk memberikan maaf dan kelapangan dada kepada orang-orang musyrik selama sepuluh tahun. Setelah itu, Allah menyuruh beliau untuk bersikap keras kepada mereka.” Pendapat ini pun menjadi pilihan Ibnu Jarir.

Dari Abu Zubair, mengenai firman-Nya, “Jadilah engkau pemaaf,” ia berkata: “Merupakan akhlak manusia. Demi Allah, aku pasti akan menjadi pemaaf kepada mereka, selama aku bersahabat dengan mereka.” Demikian itulah pendapat yang paling masyhur (terkenal).

Mengenai firman Allah: khudzil ‘afwa wa’mur bil ‘urfi wa’ridl ‘anil jaaHiliin (“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah engkau daripada orang-orang yang bodoh.”) Dari Qatadah, ia berkata: “Ini adalah akhlak yang diperintahkan dan ditunjukkan oleh Allah kepada Nabi saw.”

Sebagian orang bijak berpegang pada makna tersebut dan mengungkapkannya dalam dua bait sya’ir yang di dalamnya terdapat lafazh yang sama, tetapi maknanya berbeda:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang berbuat kebaikan, sebagaimana yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah engkau dari orang-orang bodoh.
Dan lembutkanlah dalam tutur kata kepada setiap manusia, karena merupakan suatu kebaikan dari orang-orang mulia adalah bersikap lemah lembut.

Dalam menafsirkan firman Allah: wa immaa yanzaghannaka minasy syaithaani nazghun (“Dan jika engkau ditimpa sesuatu godaan syaitan.”) Ibnu Jarir berkata: “Dan jika engkau menjadi marah karena syaitan yang menghalangimu berpaling dari orang-orang bodoh, serta menyeretmu untuk membalasnya.

Halaman:

Editor: Kumarudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x