مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Artinya:
“Tidak ada satu amalan soleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal soleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).”
Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya tetapi tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud)
Hukum puasa Arafah adalah sunah, yakni jika dilakukan akan mendapat pahala, tetapi jika tidak dilakukan juga tidak akan berdosa.
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi iPhone 14 Pro Max, Ada 5 Fitur Unggulan dari Seri Sebelumnya
Akan tetapi, hukumnya berbeda untuk orang yang tengah melaksanakan ibadah haji.
Bagi orang yang sedang beribadah Haji, disunahkan untuk tidak berpuasa. Berikut penjalasan dalam hadits Rasulullah SAW:
عَنْ مَيْمُونَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِى صِيَامِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَوْمَ عَرَفَةَ ، فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهْوَ وَاقِفٌ فِى الْمَوْقِفِ ، فَشَرِبَ مِنْهُ ، وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ
Artinya: