Niat Puasa Arafah Lengkap Latin dan Arab Serta Keistimewaan Bagi yang Melaksanakannya

- 29 Juni 2022, 20:56 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay.com/mohamed_hassan

PORTAL BREBES - Bulan Zulhijah menjadi salah satu bulan suci selain Ramadan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Pasalnya, pelaksanaan ibadah haji dan hari raya Iduladha dilaksanakan pada bulan ini.

Sebelum merayakan Iduladha, alangkah baiknya jika kamu tidak melewatkan salah satu ibadah sunah-nya, yaitu puasa Arafah atau yang juga dikenal dengan puasa Iduladha.

Meskipun hukumnya sunah, tetapi puasa Arafah ini memiliki berbagai keutamaan dan pahala yang luar biasa.

Baca Juga: Tips Memilih Hewan Kurban Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan UGM di Tengah Wabah PMK

Salah satu amalan yang harus dikerjakan sebelum menjalankan puasa Arafah adalah niat.

Sama halnya dengan ibadah lainnya, membaca niat merupakan langkah pertama yang harus dilakukan.

Doa Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunah yang dikerjakan sehari sebelum Iduladha, yaitu tepatnya pada 9 Zulhijah.

Pelaksanaan puasa Iduladha ini dijelaskan dalam hadits berikut ini.

“Tidak ada hari saat Allah SWT membebaskan lebih banyak hamba-Nya dari api neraka selain pada Hari Arafah. Allah SWT mendekat, membanggakan hamba-Nya di depan para malaikat dan berkata: Apa yang hamba-Ku inginkan?” (HR. Muslim).

Berikut doa niat puasa Iduladha yang bisa kamu baca:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Amalkan Bacaan Ini di Bulan Ramadan, agar Keinginanmu Terkabul

Keistimewaan Menjalankan Puasa Arafah

Meskipun tidak bersifat wajib, setiap ibadah sunah memiliki keistimewaannya masing-masing jika dikerjakan. Begitu pula dengan puasa Arafah.

Selain mendapatkan pahala, dengan menjalankan puasa Arafah, seseorang akan mendapat pengampunan dosa yang telah ia perbuat selama setahun sebelum dan setelahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya:

“Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapusakan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Akan tetapi, terkait jenis dosa yang diampuni masih menjadi selisih pendapat di antara para ulama.

Beberapa ulama berpendapat jika dosa yang diampuni adalah dosa kecil, tetapi ada yang berpendapat dosa besar dan dosa kecil.

Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2022, Lengkap Beserta Niat dan Keutamaannya

Hukum Melaksanakan Puasa Arafah

Selain perlu mengetahui doa niat puasa Iduladha atau puasa Arafah, perlu mengetahui hukum melaksanakan puasa ini.

Puasa Arafah merupakan salah satu amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

Artinya:

“Tidak ada satu amalan soleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal soleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya tetapi tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud)

Hukum puasa Arafah adalah sunah, yakni jika dilakukan akan mendapat pahala, tetapi jika tidak dilakukan juga tidak akan berdosa.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi iPhone 14 Pro Max, Ada 5 Fitur Unggulan dari Seri Sebelumnya

Akan tetapi, hukumnya berbeda untuk orang yang tengah melaksanakan ibadah haji.

Bagi orang yang sedang beribadah Haji, disunahkan untuk tidak berpuasa. Berikut penjalasan dalam hadits Rasulullah SAW:

عَنْ مَيْمُونَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِى صِيَامِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَوْمَ عَرَفَةَ ، فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهْوَ وَاقِفٌ فِى الْمَوْقِفِ ، فَشَرِبَ مِنْهُ ، وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ

Artinya:

“Dari Maimunah r.a., ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi SAW berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan wukuf, lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya.” (HR. Bukhari).***

Editor: Arif Budiman

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah