PORTAL BREBES – Mengenal tradisi Tekwinan ala Kabupaten Brebes dan Tegal yang masih dilakukan hingga sekarang ini.
Dilansir dari laman Facebook Info Jatibarang, Tekwinan merupakan tradisi hari ke delapan bulan rabiul awal atau bulan maulid.
Beragam kalangan menyebutkan masing-masing, ada yang menyebutkan Tekwinan, Takwinan dan Tekuwinan hingga Layahan atau Bada Layah.
Baca Juga: Tekuwinan, Tradisi Unik dibulan Maulid yang Masih ada di Kabupaten Brebes
Acara Tekwinan biasanya diisi dengan berbagai macam makanan yang disuguhkan seperti buah-buahan layaknya pada saat acara lahiran seorang ibu.
Namun sejalannya waktu, layah semakin jarang ditemukan. untuk mempermudah digantilah layah dengan serba plastik seperti baskom, piring, parselan atau lainya.
Sudah menjadi tradisi umat Islam dalam memperingati hari lahirnya Baginda Nabi Muhammad S.A.W dari tanggal 1-12 Rabiul Awal membacakan sirah nabawiyah dan memperbanyak sholawat, dan berdasarkan catatan Sayyid al-Bakri, pelopor kegiatan Maulid Nabi tersebut adalah Al-Mudzhaffar Abu Sa’id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad.
“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim)
Allah berfirman dalam Q.S Yunus ayat 58 yang berbunyi