Info Haul Haddad Tegal 2023, Simak Sekilas Sejarah Habib Muhammad Bin Thohir Al Haddad

- 4 Maret 2023, 19:08 WIB
Haul Haddat Tegal 2023 / Portal Brebes
Haul Haddat Tegal 2023 / Portal Brebes /

 Baca Juga: 5 Makam Tokoh Ulama di Tegal yang Ramai Dikunjungi Peziarah, Salah Satunya Bergelar Raja

Nasab beliau, Habib Muhammad bin Thohir bin Umar bin Abubakar bin Ali bin Alwi bin Abdullah (shahiburratib) Al-Haddad bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abubakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib suami dari Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah SAW.

Sanad keturunan beliau termasuk suatu silsilah dzahabiyyah, sambung-menyambung dari ayah yang wali ke kakek wali, demikian seterusnya sampai bertemu dengan Rasulullah SAW. Ayah beliau Al-Habib Thohir bin Umar Al-Haddad adalah seorang ulama besar di kota Geidun, Hadramaut. Al-Habib Thohir banyak membaca buku di bawah pengawasan dan bimbingan ayah dan kakek beliau, sehingga diberi ijazah oleh ayah dan kakeknya sebagai ahli hadist dan ahli tafsir.

Habib Muhammad bin Thohir sendiri adalah seorang yang wali min auliya illah yang sebelumnya banyak belajar dari kakeknya dan ulama hadramaut hingga dikenal sebagai ulama besar yang menjadi rujukan di zamannya.

Baca Juga: Sekilas Profil Syekh Ali Bin Ahmad Bin Abu Bakar Basalamah Jatibarang, Ulama Kharismatik Brebes Tahun 1948

Tidak hanya ayah dan beliau sendiri, putra-putranya pun harum namanya dengan pangkat kewalian yang masyhur yakni Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad (1299 H- 1373 H) yang dimakamkan di Kramat, Empang, Kota Bogor dan adiknya Al-Habib Husein bin Muhammad Al-Haddad (1302 H-1376 H) yang sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk berdakwah di Tuban dan Jombang, Jawa Timur tetapi pada akhir umur, beliau dimakamkan di samping makam ayahandanya.

Dalam perjalanan hidupnya, Habib Muhammad juga sukses sebagai saudagar. Bila berkunjung ke suatu tempat, beliau membawa 40 pembantunya untuk memikul berbagai keperluan untuk menjamu penduduk kota, “Bukan Habib Muhammad yang menjadi tamu, justru orang kota yang menjadi tamunya.” Ujar Habib Abdullah bin Hasan bin Husein Al-Haddad, cicit beliau.

Ketika berumur 47 tahun, beliau bersama dua anaknya berkunjung ke Indonesia. Selama 45 hari, beliau berdakwah dan berdagang di berbagai kota, namun kemudian jatuh sakit dan meninggal di kota Tegal pada 18 Rajab tahun 1885 M.

Baca Juga: Karomah Habib Ja'far Al Kaff, Undang Kyai Hamid Pasuruan dengan Ilmu Batin

Beliau dimakamkan di pemakaman Kauman, yang kelak disebut Makam Al-Haddad. Dua putranya, Habib Husein dan Habib Alwi, masing-masing meninggal di Jombang dan di Bogor

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah