Dear Mom, Yuk Simak! Ini Makanan Terbaik untuk Sang Buah Hati

31 Maret 2023, 19:50 WIB
ilustrasi bayi sedang disuapi makanan /Pixabay/

PORTAL BREBES - Memiliki buah hati adalah dambaan setiap pasangan suami dan istri. Buah hati yang lahir ke dunia, tentunya menjadi anugerah dan kebahagian bagi setiap keluarga.

Namun, para ibu muda yang pertama kali memiliki buah hati terkadang mengalami kebingungan dalam memilih makanan bayi yang paling tepat, dan bagaimana cara yang benar pemberiannya.

Dikutip dari dinkes.surabaya.go.id, makanan menjadi sumber bahan bakar energi pada tubuh manusia.

Baca Juga: Resep Sup Oyong Soun, Menu Praktis dan Ekonomis

Seperti Kita ketahui, makanan juga sebagai faktor penunjang untuk tumbuh kembang tubuh anak, pada khususnya bayi. Di mana siklus pertumbuhan bayi sangatlah pesat.

Dari pasca lahir, berat bayi yang mencapai rata-rata 3 kg, dalam kurun waktu satu tahun pertumbuhannya bisa mencapai sekitar 9 kg.

Oleh karena itu, sangatlah penting pemberian makanan pada bayi harus memenuhi syarat kebutuhan gizi.

Pada prinsipnya, bayi memerlukan pemberian makanan secara bertahap. Tahap awal dimulai dari yang cair, lalu setengah padat, kemudian padat, dan dilanjutkan makanan biasa berupa nasi dan lauk pauk.

Tidak ketinggalan asupan air, vitamin, serta mineral untuk bayi haruslah cukup. Pola makan bayi disesuaikan dengan perkembangan fisik bayi, selama masih dalam pemantauan orangtua dan dokter anak, bayi akan mencapai proses tumbuh kembang secara optimal.

Beberapa hal yang penting untuk diingat, seberapa banyak dan seberapa sering bayi makan, semuanya tergantung pada usia, tingkat pertumbuhan, berat badan, dan metabolisme. Semua itu tak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya.

Berikut jenis makanan yang baik untuk sang buah hati, di antaranya:

1. Susu

Ada berbagai macam makanan bayi, tapi yang terbaik tetaplah Air Susu Ibu (ASI). ASI selain mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, ASI juga mengandung macam-macam substansi anti infeksi yang mampu melindungi bayi terhadap berbagai infeksi.

Namun dalam situasi keterbatasan keadaan tertentu, ibu mau tidak mau menggantikan suplemen ASI dengan susu formula.

Ada berbagai keadaan yang bisa membuat menyusui tidak praktis atau tidak dianjurkan.

Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui tidak boleh merasa bersalah. Sebaiknya susu formula diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter dan para profesional ASI.

2. Makanan padat

Pada masa usia melewati 6 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit, dan buah-buahan yang mudah dicerna.

KKemudian bubur saring atau nasi tim yang dihaluskan mulai usia 7 bulan dan hingga usia 12 bulan.

Setelah 12 bulan bayi sudah boleh makan berbagai sayuran dan lauk-pauk yang dimakan keluarga.

3. Buah-buahan

Selain makanan lumat, bayi sudah diperbolehkan makan buah.
Selain menjadi sumber vitamin dan mineral, buah-buahan juga menjadi sumber serat yang bagus.

Menginjak usia 6-8 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, dan tomat. Buah bisa diberikan dalam bentuk jus.

Khusus tomat, rebuslah lebih dulu setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya.

Tahap awal, berikanlah kira-kira 30-50 ml air buah sebagai pengenalan pada kondisi pencernaan bayi, pantau reaksi yang timbul.

Jika setelah minum air jeruk timbul diare, gantilah dengan buah lain pada pemberian berikutnya yang lebih cocok.

Namun satu hal terpenting, cuci bersih setiap buah sebelum diberikan pada bayi.

4. Makanan selingan

Makanan selingan untuk bayi biasanya hadir dalam bentuk biskuit yang memang dibuat khusus untuk bayi.

Perkenalan makanan selingan bisa diberikan disaat bayi menginjak usia 6 bulan, berikan berupa kepingan atau dilumatkan.

Namun pada umumnya, lambung manusia termasuk bayi akan mengalami pengosongan dalam interval 3 jam.

Oleh karena itu penting halnya jika terdapat kasus bayi yang tidur lebih dari 4 jam, bayi tersebut haruslah dibangunkan dan diberikan makanan.***

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: dinkes.surabaya.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler