Vape Lebih Aman dari Rokok Tembakau? Cek Faktanya!

20 September 2023, 07:16 WIB
ilustrasi Vape /

PORTAL BREBES - Vape atau sering disebut juga rokok elektrik yang kini sedang populer dikalangan anak muda sebagai pengganti rokok tembakau. Banyak dari mereka beranggapan bahwa vape lebih aman karena mengandung lebih sedikit bahan kimia sehingga tidak menimbulkan pengendapan residu di paru paru.

Lantas, apakah benar demikian?

Sebagaiman dilansir Portal Brebes dari lamann YouTube Neuron menyebutkan bahwa proses yang terjadi ketika seseorang merokok dan vaping adalah proses yang sama, yaitu proses pemanasan.

Ketika seseorang merokok, maka terjadi proses pemanasan melalui pembakaran tembakau dan bahan kimia lainnya hingga menimbulkan asap, yang kita kenal sebagai asap rokok.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Apresiasi Studi Lapangan PKASN LAN dari Jatinangor

Sedangkan vape, proses pemanasannya menggunakan tenaga listrik oleh baterai, tenaga listrik tersebut memanaskan kawat yang ada didalamnya yang kemudian menguapkan cairan atau liquid vape menjadi Aerosol. Jadi, gas yang keluar dari vape bukanlah asap, melainkan Aerosol atau uap air dari bahan kimia.

Banyak yang sudah mengetahui, asap rokok berbahaya untuk orang disekitarnya. Lantas bagaimana dengan Aerosol?

Rokok tembakau dan vape keduanya sama sama mengandung nikotin dan bahan kimia lain yang berbahaya untuk saluran pernapasan. Gas yang dikeluarkan keduanya juga dapat memaparkan zat-zat tersebut ke orang sekitar.

Baca Juga: Buka Diklat Satpam Gada Pratama, Begini Pesan Dirbinmas Polda Jawa Tengah

Namun, peneliti mengatakan bahwa kadar nikotin dalam asap rokok 10 kali lebih beresiko daripada vape.

Paparan asap rokok dapat menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah. Begitu pula Aerosol pada vape, namun paparan Aerosol lebih rendah resikonya.

Dengan demikian, apakah vape dinyatakan aman?

Baca Juga: Hasil Operasi Zebra Candi 2023 di Kabupaten Tegal, Angka Kecelakaan Menurun Namun Jumlah Pelanggar Adalah Ini

Perlu diketahui, pada tahun 2020 The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendata terdapat 2807 total kematian yang dikaitkan dengan vape, namun dari banyaknya kasus tersebut mayoritas pengguna vape tersebut menambahkan bahan lain berupa narkotika. Pernyataan diatas mungkin mendukung minimnya risiko vape, akan tetapi vape yang tidak ditambah narkotika bukan berarti seratus persen aman, lho ya.

Kesimpulannya, Kandungan vape dinilai memiliki resiko lebih rendah dari bahaya yang ditimbulkan rokok tembakau, dengan catatatan alat yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak digunakan berlebihan.

Vape tetap beresiko membahayakan kesehatan meski dalam taraf yang lebih rendah dari rokok tembakau.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler