Fatalitas Mencapai 88 Persen, Ini Cara Penularan dan Gejala Virus Marburg

- 5 April 2023, 21:11 WIB
demam menjadi salah satu gejala virus Marburg
demam menjadi salah satu gejala virus Marburg /Pixabay/

Dari 8 sampel yang diperiksa, 1 sampel dinyatakan positif virus Marburg.

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial yang terjadi diperkirakan telah dimulai sejak 7 Februari 2023.

Indonesia melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus tersebut.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk waspada terhadap virus Marburg.

Virus Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88 persen. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.

Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar/primate. Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini.

Gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini, menurut dr. Syahril, yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.

Gejala tersebut berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah, dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.
Belum ada vaksin yang tersedia di dunia, vaksin masih dalam pengembangan.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: sehatnegeriku.kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah