Ribuan koin kuno yang ditemukan bentuknya tipis dan berlubang di bagian tengahnya. Kini koin tersebut masih diamankan. Pihaknya berencana koin-koin tersebut akan dijadikan histori Waroeng Kemarang.
"Tetapi seandainya dari dinas pariwisata atau pemerintah ingin membuat museum uang kuno, kalau memang itu dari pemerintah akan kami berikan. Yang jelas kami tidak akan menjual kepada siapapun yang mau membeli," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Tim ahli Arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Bayu Ari Wibowo mengatakan, penemuan koin kuno di Kemarang merupakan uang kepeng.
Uang kepang sendiri, kata Bayu Ari Wibowo memiliki ciri-ciri di permukaannya terdapat tulisan-tulisan China, pada masa lalu uang ini diimpor dari China untuk digunakan di Majapahit.
"Di permukaan itu ciri khasnya ada nama kaisar dan ada dinastinya. Terkait yang di Kemarang itu entah dinasti apa nanti kita akan teliti lebih lanjut," terangnya.
Menurut Bayu, penemuan kuno di Banyuwangi sudah marak. Sedangkan di museum Blambangan sendiri memiliki koleksi uang kepeng sebanyak 3.200 keping.
"Jadi itu barang kuno iya, tetapi sudah banyak ditemukan. Penemuan itu bisa ditaruh di Kemarang sendiri untuk dijadikan koleksi," tandasnya. (Surya Eka Aditama/Kabar Besuki)***