Menyedihkan BMKG Prediksi Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya Papua Diperkirakan Akan Hilang Pada 2025

- 1 April 2021, 21:54 WIB
Menyedihkan, salju abadi yang ada di Puncak Jayawijaya Papua akan hilang sepenuhnya pada 2025 akibat pemanasan global berdasarkan perkiraan BMKG/Instagram/@gunungjayawijaya
Menyedihkan, salju abadi yang ada di Puncak Jayawijaya Papua akan hilang sepenuhnya pada 2025 akibat pemanasan global berdasarkan perkiraan BMKG/Instagram/@gunungjayawijaya /

PORTAL BREBES - Puncak Jayawijaya di Papua adalah puncak gunung tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut.

puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi koordinat S 04004.733 LS dan E 137009.572 BT. Yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari desa Ilaga.

Gunung Jayawijaya dikenal memiliki salju abadi yang tentunya merupakan pemandangan langka di Indonesia. Lapisan salju di Jayawijaya sendiri diperkirakan memiliki ketebalan 20 meter. Namun benarkah lapisan salju di Puncak Jayawijaya abadi?

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati hari ini Kamis, 1 April 2021 menjawabnya dan sekaligus menyampaikan pernyataan mengejutkan.

Ia mengatakan, akibat dampak pemanasan global semakin nyata di Indonesia dan BMKG memprediksi tutupan es di Puncak Jaya, Papua, akan sepenuhnya hilang di 2025.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Jumat 2 April 2021: Cinta Lama Bersemi Kembali

Baca Juga: KPK Hentikan Penyidikan Perkara Sjamsul Nursalim Terkait Kasus Dengan Kerugian Negara Rp4,58 Triliun

"Sudah akan hilang, jadi tentunya kalau Puncak Jaya Wijaya sudah tidak ada esnya, artinya pemanasan global benar-benar telah terjadi serius, dan siap-siap cuaca ekstrem itu akan menjadi hal yang normal," kata Dwikorita seperti dilansir PortalBrebes.Com dalam pidato kunci peluncuran Dokumen Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim yang dilakukan Bappenas di Jakarta.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim BMKG di Puncak Jaya, kata dia, pada Juni 2010 ketebalan es di sana mencapai 31,49 meter. Tebal es berkurang ~526 meter dari 2010 sampai dengan 2015, dengan rata-rata ~1,05 meter per tahun.

Namun diketahui dari penelitian berikutnya tebal es menjadi berkurang ~5,7 meter dari November 2015 sampai dengan November 2016. Saat itu merupakan tahun dengan El Nino kuat.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Instagram @movreview ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x