Menurut AHY sejarah Partai Demokrat di Indonesia ini harus diulang kembali. Pada saat tersebut Partai Demokrat pernah menjadi sangat kuat atas kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), AHY pun berharap kepemimpinan saat masa SBY bisa terulang lagi.
Setidaknya kata AHY setelah era ayahandanya berakhir Indonesia memiliki tiga masalah yang harus diselesaikan. Pertama adalah masalah kesehatan, kedua masalah ekonomi dan terakhir adalah masalah yang menyangkut demokrasi.
"Pandemi Covid-19 masih harus dihadapi namun dengan keadaan yang belum membaik. Misal dari ketersediaan vaksin dan proses vaksinasi itu sendiri yang harus diselesaikan oleh pemerintah," ungkapnya.
Sementara terkait masalah kedua adalah ekonomi, di masa pandemi ini terjadi resesi di masyarakat. Ini juga perlu diselesaikan dengan langkah-langkah strategis yang dirancang sedemikian rupa.
"Namun yang menjadi masalah utama adalah terkait demokrasi saat kekuatan demokrasi kita semakin menipis. Bahkan Indonesia ini dari data-data valid dari Economist Intelligence Unit (EIU), demokrasi di Indonesia tidak lebih baik dari Timor Leste," katanya.
AHY juga mengatakan, demokrasi itu bagaikan oksigen, saat itu baik-baik saja maka kita tidak menyadarinya. Namun jika itu menipis maka terasa pengap.
"Itulah yang sedang dialami oleh Indonesia saat ini," ungkapnya lebih jauh.
Selain itu kata AHY banyak hal terkait demokrasi yang perlu diperbaiki semisal potensi otoritarinisme. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya suara-suara vokal di masyarakat yang terbungkam.
"Ini harus segera dihentikan karena secara tidak langsung telah mengkhianati para pejuang reformasi di Tahun 1998 lalu," tandasnya.