Di lain hal kata AHY, media menjadi penting karena berperan sebagai salah satu pilar demokrasi. Jangan sampai media mainstream ini terbungkam karena khawatir kritik-kritik pada pemerintah akan mendatangkan masalah.
"Sebagai contoh dulu Pak SBY mendapatkan tinta emas dari PWI Pusat sebagai presiden yang mudah berkoordinasi dengan media. Beliau pun terbuka atas kritik-kritik yang diberikan media padanya. Ini harus diulang kembali," katanya.
Pada kesempatan tersebut AHY didampingi beberapa petinggi Partai Demokrat semisal Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua DPD Partai Demokrat, Irfan Suryanagara dan lainnya.
Sementara dari Pikiran Rakyat hadir Direktur Bisnis Januar P Ruswita, Pimred I PR Hazmirullah, Pimred II PR Satrya Graha, Redaktur Halaman Utama Suhirlan, Redaktur Luar Negeri Huminica Sinaga, Pimred PR Online Dadang Hermawan.***