Puan Maharani Dapat Dukungan Tuan Guru Turmudzi Badarudin Lombok agar Maju Pilpres 2024

- 28 Agustus 2022, 00:26 WIB
Puan Maharani saat bersilaturahmi ke keduaman Tuan Guru Turmudzi Badarudin, Lombok, Sabtu (27/8/2022)
Puan Maharani saat bersilaturahmi ke keduaman Tuan Guru Turmudzi Badarudin, Lombok, Sabtu (27/8/2022) /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Dokumen Derap Juang PDI Perjuangan Jawa Tengah

Baca Juga: Berdedikasi Tinggi, 11 Polisi Berprestasi Dapat Penghargaan Kapolres Tegal Kota

Buktinya, dalam sejarah ada empat perempuan yang pernah memimpin Kerajaan Aceh antara tahun 1641 sampai tahun 1699, yaitu Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam (1641-1675), Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam (1675-1678), Sri Ratu Zaqiyatuddin Inayat Syah (1678-1688), dan Sri Ratu Zainatuddin Kamalat Syah (1688-1699).

Diterimanya raja perempuan dalam Islam bukan tanpa alasan, tapi juga berdasarkan kearifan seorang ulama karismatik asli Aceh, Syaikh Abdul Rauf as-Singkili, atau dikenal dengan nama Syiah Kuala (1591-1996) yang bergelar qadli malikul adil, yaitu hakim raja yang adil.

Syiah Kuala adalah seorang ulama ahli tafsir dan fiqih asal Aceh yang terkenal dalam sejarah penulisan tafsir di Indonesia sebagai penulis tafsir Al-Qur'an lengkap 30 juz pertama dalam bahasa Melayu dengan judul Tarjuman al-Mustafid. 

Baca Juga: Beredar Press Release Pernyataan Pengembalian Uang Tiket Amazing Tegal Festival Atasnama Penyelenggara

“Artinya, sekarang tidak ada lagi alasan untuk mempertentangkan kepemimpinan perempuan dalam Islam untuk bangsa Indonesia. Selain landasan agama sesuai fatwa alim ulama NU, pemimpin perempuan juga memiliki landasan sejarah seperti antara lain yang diperlihatkan di Aceh,” ucap Tuan Guru Turmudzi.

Pada prinsipnya, Tuan Guru Turmuzi mendukung dan mendoakan agar Puan Maharani memperoleh kepercayaan rakyat dalam pilpres 2024 dan mendapat ridha Allah SWT untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.

Diketahui, Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu  memiliki sejarah besar dalam moderasi Islam dan demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Batalnya Amazing Tegal, Calon Penonton Bakal Mengadu ke Polisi jika Uang Tiket Tak Kembali

Di Pondok Pesantren itulah dulu pernah digelar Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 17-20 November 1997.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: Grup WhatsApp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah