Menyoal Revitalisasi Pasar Kranji, APPSINDO Datangi Pemkot Bekasi

- 9 September 2022, 13:10 WIB
Ketua DPC Appsindo Bekasi Kota pembina dan advokat Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Agustian Effendi di Pemkot Bekasi.
Ketua DPC Appsindo Bekasi Kota pembina dan advokat Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Agustian Effendi di Pemkot Bekasi. /dok/FWJI/

PORTAL BREBES - Proyek revitalisasi Pasar Kranji Baru di Bekasi Barat Kota Bekasi menuai masalah, sehingga menurutnya telah dinilai merugikan para pedagang.

Hal ini dinyatakan tegas, Kamis 8 September 2022 oleh Ketua DPC Appsindo Bekasi Kota pembina dan advokat Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Agustian Effendi paska mendatangi Pemkot Bekasi.

"PT. ABB mengolah sudah berjalan sekitar dua tahun lebih, itu jelaskan sudah lewat dari perjanjian antara pihak pelaksana proyek dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. "Kata Agustian. 

Baca Juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Polres Tegal Kota Beri Bantuan Warga Terdampak

Dilansir dari siaran resmi FWJI, tender revitalisasi pasar Kranji Baru yang dimenangkan PT. Anisa Bintang Blitar (PT ABB) dikatakan Agustian jalan di tempat alias mandeg dan tak sesuai ekspektasi para pedagang.

Bahkan Agustian menuding kamuflase yang dilakukan PT. ABB dengan mengerahkan truk-truk bermuatan tanah (urugan) diduga hanya trik saja karena pengurugan merupakan bukan dari bagian proses pembangunan.

"PT. ABB terlalu banyak indikasi tak sehat dan berperan kedok untuk mengelabui para pedagang. "Ucapnya.

Baca Juga: Pembangunan Pabrik di Bangsri Brebes Diduga Belum Berizin, Aktifis: Harus Dihentikan

Dalam siaran resmi FWJI, Agustian juga mengatakan bahwa pedagang Pasar Kranji Baru mengalami dilema dan kerap muncul intimidasi dari oknum PT. ABB. 

Gedung Walikota Bekasi
Gedung Walikota Bekasi

"Mereka ngadu ke saya resah. Pelaksana proyek PT Anisa Bintang Blitar (ABB) sering melakukan intimidasi penutupan kios-kios dengan melalui penyegelan yang harusnya tupoksi pengadilan, "ujar Agustian di Gedung B, Plaza Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Jenderal A. Yani Bekasi Kota.

Dia juga menyinggung Down Payment (DP) dari pedagang Pasar Kranji. Berdasarkan rincian aduan yang diterimanya, Agustian dihitung terkonfirmasi sudah terkumpul senilai Rp. 20 miliar, namun pihak PT. ABB tidak melakukan kewajibannya.

Baca Juga: Terima Suap Proyek Pengadaan Gerobak, 2 Pejabat Kemendag Jadi Tersangka

Agustian meminta Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto Tjahyono untuk segera melakukan evaluasi kinerja, atau pencabutan kesepakatan (Nota Kesepahaman/MoU) dengan PT ABB.

Sementara itu Undrakia selaku sekretaris Rukun Warga Pasar (RWP) menyesalkan tindakan penyegelan pada pedagang yang baru bayar sekira 5 persen DP. 

"Tidak ada hak PT ABB di perjanjian kerjasama (PKS) melakukan penyegelan, bahkan yang DP sudah 10% juga disegel gembok kios, ini pelanggaran," ungkap Undrakia.

Baca Juga: Jadwal dan Live Streaming Indosiar Jumat 9 September 2022, Ada PSIS Semarang vs Persikabo 1973

Kekesalan Undraika yang merupakan mantan bendahara RWP tentu beralasan, karena ada dugaan PT. ABB ternyata sedang mengalami kesulitan finansial. 

"Dari awal PT ABB kesulitan keuangan tapi tidak mau terbuka sehingga dampak pembangunan nol persen, jelaslah Surat Penyerahan Lahan (SPL) belum diserahkan sekitar 1.200 orang pedagang pasar," tegasnya. 

Kios sejumlah 1.878 plus ruko dari pedagang sejumlah 1.200 orang karena ada yang  punya lebih dari satu diharapkan segera melakukan pembangunan. "Perjanjian sudah 24 bulan lebih PKS dengan Pemkot Bekasi, jangan intimidasi pedagang terus dong. Bahkan Kepala UPT Pasar Kranji ikut-ikutan melakukan hal buruk bersama tim 10 nya, seolah-olah seperti debt collector, "bebernya.

Baca Juga: Polres Tegal Ajak Mahasiswa Salurkan Bantuan Sosial Berupa Paket Sembako pada Warga Terdampak BBM Subsidi

Lebih rinci, Mantan Bendahara RWP Sri Mulyono menyambungkan penjelasan Agustian, bahwa batasan hal dan kewajiban harus jelas.

"Kewajiban pedagang sudah dibayarkan dengan DP, maka hal untuk memperoleh kejelasan terkait bangunan kios harus ada progresivitas dari PT. ABB, apalagi Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Pasar Kranji Baru sudah ditempati setahun setengah dimulai dari bulan April 2020, tapi nol pembangunan sejak PKS Desember 2019, "Ulas Sri Mulyono.

Baca Juga: Pria ini Nekat Melempar Korek Api ke Tangki Motor yang sedang Diisi BBM di SPBU Cirebon

Pemkot Bekasi pun ditunggu untuk mengambil langkah- langkah terhadap PT ABB. Dia menegaskan pembangunan pasar adalah sebuah kegiatan penanaman modal (investasi), namun sayangnya sebagai pemenang tender PT ABB seolah-olah tidak berpikir sebagai investasi.

Sementara itu, Direktur PT. ABB, Iwan Hartono saat dihubungi via sambungan telepon selulernya untuk dimintai konfirmasinya adanya uang yang telah masuk ke Pihak PT. ABB sebesar Rp. 20 miliar belum merespon awak media dari Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia.***

Editor: Cahyo Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x