"Tentu jam tidurnya sangat sedikit, dan ini tidak baik buat kesehatan. Apalagi anak-anak remaja itu butuh kurang lebih delapan jam untuk tidur," kata salah satu orangtua siswa di SMA Negeri I Kupang, Ofni Otu saat mengantar anaknya, dikutip Portal Brebes dari Pikiran Rakyat.
Selain itu, orang tua juga harus ikut mengantarkan anaknya ketika berangkat sekolah karena belum adanya kendaraan umum yang beroperasi.
"Karena itu, tadi saya sendiri yang mengantar anak saya dari rumah. Karena sampai dengan jam 6.00 WITA kendaraan umum seperti bemo (angkot) belum beroperasi," tuturnya.
Baca Juga: Hebat! Gigih Berjuang untuk Rakyat, Ketua DPRD Tegal Terima Anugerah Visionary Leader
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Ina, sebagai orang tua murid SMA Negeri 1 Kupang. Ia selaku orang tua merasa khawatir ketika anak perempuannya harus berangkat pukul 5.00 WITA, karena dinilai jalan masih terbilang sepi.
"Jadi anak saya perempuan, dia bawa kendaraan motor sendiri, lalu saya juga bawa sendiri motor dan ikut dari belakang, karena khawatir terjadi sesuatu di jalan," ujarnya.
"Sebenarnya beban juga, karena harus pagi-pagi sekali berangkat dari rumah dengan jalanan masih sepi sekali. Tetapi mau bagaimana lagi ini demi masa depan anak jadi ikut saja," tambahnya.
Baca Juga: Masjid Raya Al Jabbar ditutup Ridwan Kamil? Inilah Alasannya!
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul "Soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Tidak Maksa, tapi Kalau Menolak, Silakan Pindah Sekolah".***