Santri Dituntut Lebih Produktif dalam ber-Medsos, KSP: Perlu Dilatih Menjadi Kreator Konten Medsos Handal

16 Desember 2022, 00:29 WIB
Juri Ardiyantoro saat menyampaikan arahan kepada para santri kaitan dunia medsos /Riyanto Jayeng/

PORTAL BREBES- Tidak hanya mendalami ilmu agama dan akhlak, kini para santri dituntut untuk bisa beradaptasi dengan era digital yang disimbolkan maraknya media sosial (medsos).

Santri dituntut bisa menjadi generasi milenial handal dalam bergelut dengan disiplin ilmu dunia maya.

Lantas bagaimana mendongkrak kapasitas SDM santri selain membekali nya dengan pendidikan moral, agama dan akhlak atau membuatnya mahir dalam sektor kewirausahaan?

Baca Juga: Diduga ada Penyimpangan Anggaran di Kabupaten Tegal, LSM Abang Tidar Lapor BPK

Menanggapi hal itu, Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Juri Ardiantoro Ph. D menegaskan, agar bisa eksis di era digital, santri perlu dilatih menjadi kreator konten medsos.

"Hari ini kami mencoba memberikan pemahaman perihal kreator konten medsos kepada para santri di Ponpes Hidayatul Mubtadi'ien Kota Tegal, kemarin hal yang sama kami tularkan ke santri Ponpes Fathurrokhmah, Kubangpari, Kersana, Brebes," kata Juri, Kamis, 15 Desember 2022 siang.

Dalam giat yang mengusung tema "Peningkatan Kapasitas SDM Santri di Era Digital" Itu Juri mengatakan, para santri perlu dididik dan diberi pelatihan menjadi kreator konten medsos untuk meningkatkan kapasitas SDM nya di era digital.

Baca Juga: Peringati Hari Disabilitas Nasional, Ratusan Difabel Kabupaten Tegal Longmarc dari Brigif sampai Gedung Korpri

Menurut Juri, kaitan era digital santri itu mempunyai 2 dimensi yaitu dimensi milenial dan dimensi pendidikan.

Dikatakan, untuk kalangan dimensi milenial adalah kalangan yang aktif dalam bermain internet, khususnya medsos.

"Mereka perlu diberikan literasi supaya medsosnya lebih punya arti, lebih produktif dan kalau bisa juga menghasilkan sesuatu yang sifatnya materi," ujarnya.

Baca Juga: Penting! Parpol Dilarang Kampanye Sebelum Masuk Jadwal, Alokasi Waktu Dibatasi Hanya 75 Hari

Lebih jauh Juri mengatakan, untuk mewujudkan santri milenial yang bisa produktif dalam ber medsos, maka perlu ada kemampuan untuk mendesain medsos dan kemampuan untuk membuat kontennya.

"Maka untuk mewujudkan semuanya, mereka perlu ada latihan," ujarnya.

Selanjutnya santri dalam dimensi pendidikan, lanjut Juri, banyak sekali anak muda yang mempunyai kemampuan berdakwah agama tapi juga memiliki keterbatasan didalam menggunakan media digital.

Baca Juga: Ridwal Kamil Sudah Mencoba, Berikut Fitur Terbaru dan Cara Pakai Instagram: Notes Seperti Jaman BBM

"Pelatihan ini bisa juga digunakan untuk menaikan atau meningkatkan kompetensi mereka menggunakan media sosial untuk berdakwah, supaya materi dakwah bisa dikemas dengan cara lebih baik dan profesional, tidak asal, " jelas Juri.

Juri menjelaskan, saat ini pihaknya menyasar para santri, keluarga besar pondok pesantren dan sejumlah Ormas islam untuk diberi pelatihan kreator konten medsos.

Alasannya, karena mereka dianggap sebagai kelompok yang saat ini sangat strategis menyampaikan pesan-pesan agamaagama, pesan moral.

Baca Juga: Gedung Graha ABP Diresmikan, Pj Sekda Kabupaten Pemalang : Terus Tingkatkan Pelayanan pada Awak Kapal

"Jadi mereka bisa menyampaikan pesan moral dan agama tidak hanya dari podium tapi melalui aplikasi di medsos," imbuh Juri.

Juri menambahkan, untuk saat ini pelatihan kreator konten masih terfokus untuk mengaplikasi jagat medsos, bukan media berita konvensional.

"Pokoknya mereka nanti akan diajari teori dan praktek singkat serta cara membuat konten. Nanti kan ada WA group untuk saling komunikasi dalam belajar membuat konten. Kewirausahaan itu penting, ekonomi kerakyatan penting, kemandirian santri juga penting, tapi mereka juga harus terampil dan bisa menjadi kreator konten untuk mengaplikasikan kreatifitas mereka dan jagat medsos," tandas Juri.***

 

 

 

 

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler