"Mereka perlu diberikan literasi supaya medsosnya lebih punya arti, lebih produktif dan kalau bisa juga menghasilkan sesuatu yang sifatnya materi," ujarnya.
Baca Juga: Penting! Parpol Dilarang Kampanye Sebelum Masuk Jadwal, Alokasi Waktu Dibatasi Hanya 75 Hari
Lebih jauh Juri mengatakan, untuk mewujudkan santri milenial yang bisa produktif dalam ber medsos, maka perlu ada kemampuan untuk mendesain medsos dan kemampuan untuk membuat kontennya.
"Maka untuk mewujudkan semuanya, mereka perlu ada latihan," ujarnya.
Selanjutnya santri dalam dimensi pendidikan, lanjut Juri, banyak sekali anak muda yang mempunyai kemampuan berdakwah agama tapi juga memiliki keterbatasan didalam menggunakan media digital.
Baca Juga: Ridwal Kamil Sudah Mencoba, Berikut Fitur Terbaru dan Cara Pakai Instagram: Notes Seperti Jaman BBM
"Pelatihan ini bisa juga digunakan untuk menaikan atau meningkatkan kompetensi mereka menggunakan media sosial untuk berdakwah, supaya materi dakwah bisa dikemas dengan cara lebih baik dan profesional, tidak asal, " jelas Juri.
Juri menjelaskan, saat ini pihaknya menyasar para santri, keluarga besar pondok pesantren dan sejumlah Ormas islam untuk diberi pelatihan kreator konten medsos.
Alasannya, karena mereka dianggap sebagai kelompok yang saat ini sangat strategis menyampaikan pesan-pesan agamaagama, pesan moral.