Network
PORTAL BREBES- Jalur zonasi yang diterapkan dalam PPDB On Line untuk SMP dan SMA Negeri di Kota Tegal Juni 2024 lalu ternyata menyisakan banyak kekecewaan di kalangan warga.
Mimpi Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang semestinya bisa diterima di SMP maupun SMA Negeri akhirnya kandas gegara mereka tergusur oleh kebijakan zonasi.
Seperti yang disampaikan aktifis LSM Amuk, Komaraenudin, bahwa kebijakan zonasi dalam PPDB On Line untuk SMP dan SMA Negeri dinilai tidak dilandasi asas berkeadilan.
Baca Juga: Nomor 3 Nggak Expect, Ini 7 Tanda Cinta Palsu
Menurutnya, kebijakan zonasi dalam PPDB On Line seharusnya membutuhkan kajian matang disesuaikan dengan fakta lapangan yang ada.
Komaraenudin yang akrab disapa Udin Amuk mencontohkan, bagi CPDB yang tinggal di bagian paling barat dari Kecamatan Tegal Barat sangat mustahil bisa bersekolah di SMA/SMK Negeri.
"Secara otomatis mereka para CPDB yang tinggal di kawasan Kajongan, Mlanyar, Kelurahan Muarareja dan sebagian lain di wilayah kelurahan Tegalsari akan tereliminasi oleh ketentuan jarak saat mencoba mendaftar di SMA atau SMK Negeri, karena jarak domisili tinggal mereka ke sekolah negeri yang ada mencapai 1,5 KM," kata Udin Amuk.
Sisi lain Udin mengatakan, sedangkan untuk jalur afirmasi banyak dimanfaatkan oleh CPDB yang bukan dari keluarga yang benar - benar miskin.
"Jalur afirmasi banyak dimanfaatkan oleh CPDB yang pembuktiannya hanya lantaran terinput dalam PIP, padahal PIP itu sendiri adalah produk bansos partai politik, bukan berdasarkan kemiskinan yang sebenarnya," ujarnya.
