Viral! Ustad Syarifudin Tanggapi Unggahan YouTube Benteng Aqidah, Diduga Ada Unsur Kebencian

- 11 Agustus 2022, 15:36 WIB
Ustad Syarifudin alias Santri Ndeso  asal Kabupaten Tegal dalam suatu acara dakwah
Ustad Syarifudin alias Santri Ndeso asal Kabupaten Tegal dalam suatu acara dakwah /Riyanto Jayeng Portal Brebes/

PORTAL BREBES- Unggahan video dan komentar seorang lelaki bernama Fahim asal Jember, Jawa Timur, di kanal YouTube Benteng Aqidah dengan judul MAKIN HANCUR SAJA PESANTREN SAAT INI mengundang reaksi para alumni santri Kediri, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan oleh Ustad Syarifudin Tegal yang akrab dikenal Santri Ndeso alumni Pondok Pesantren Alfalah, Ploso, Kediri.

Kepada Portal Brebes, Kamis 11 Agustus 2022, Gus Syarif mengaku geram dengan komentar Fahim yang bernada sindiran kepada para santri Kediri.

Baca Juga: Bosan dengan Posisi yang Itu-Itu Saja? Coba Deh Posisi Lotus!

Selain itu, Gus Syarif juga mengatakan sindiran itu jelas mengandung unsur kebencian dan otomatis mengundang reaksi protes dari para alumni santri jebolan ponpes Kediri.

Gus Syarif meminta agar Fahim selaku pengunggah dan pemilik akun YouTube kanal Benteng Aqidah untuk segera meminta maaf secara terbuka dan menghapus (take down) unggahan itu.

"Jujur saja, kami atas nama alumni santri Kediri merasa tersinggung dengan komentar Fahim di unggahan YouTube pribadinya. Dari narasi kalimatnya nampak tersirat Fahim telah menjustifikasi bahwa santri di Kediri itu akhlak dan moralnya bobrok," kata Gus Syarif.

Baca Juga: Tetap Tenang! Ini 6 Referensi Makanan Pengganti Mie Instan untuk Anak Kos

Lebih jauh dikatakan, seharusnya sebelum dia berkomentar di YouTube, yang dilakukan sebagai seorang alim adalah melakukan tabayyun dan mencari tahu delik permasalahan yang akan dikomentarinya.

Gus Syarif menegaskan, hendaknya Fahim benar- benar paham dengan segala kemungkinan yang berimplikasi hukum saat seseorang melakukan aktifitas sosial di media sosial.

"Saya pikir jika dalam unggahan YouTube nya dia bermaksud ingin memberi nasehat, tidak begitu caranya. Dalam adab muslim dikenal tata cara tabayyun. Kan dia bisa saja menemui pengasuh santri atau pimpinan pondok pesantren yang dia maksudkan untuk klarifikasi atas perilaku sejumlah santri yang dia anggap tidak pantas," saran Gus Syarif.

Baca Juga: Terkait NIK Jadi NPWP, DJP dan Ditjen Dukcapil Bakal Sama-sama Jaga Data

Gus Syarif menyayangkan unggahan video tersebut. Terlebih, video itu bisa dilihat oleh seluruh manusia di dunia. Tidak sedikit yang komentar di kanal YouTube tersebut.

"Itu kan sama saja ingin membuka aib sesama dengan bumbu opini yang dia rangkai untuk menyudutkan predikat santri Kediri. Bukankah yang dia lakukan justru lebih mempermalukan lagi, ingat klausul mempermalukan individu maupun kelompok di muka umum itu bisa berimplikasi pidana lho," tegas Gus Syarif.

Gus Syarif menyitir sebuah kalimat bijak yang pernah di sampaikan oleh ahli fiqh Imam Syafii yaitu barang siapa menasehati saudaranya dengan sembunyi-sembunyi, berarti Ia telah menasehati dan mengindahkannya.

Baca Juga: Hati-hati Bagi Kaum Pria! 99 Persen Kasus Cacar Monyet di AS Terjadi pada Kaum Pria

Dan barang siapa menasehati dengan terang-terangan, berarti Ia telah mempermalukan dan memburukkannya. (Shahih Muslim Bisyar An-Nawawi)

"Kami para alumni santri Kediri berkeyakinan bahwa Fahim masih perlu ngaji dan belajar untuk mau dinasehati bukan menasehati," ujar Gus Syarif.

Diketahui, dalam unggahan video itu, Fahim menunjukan sebuah tayangan video yang ada di hand phonenya tentang kegiatan sejumlah santri di Kediri yang sedang giat konser bersama penyanyi rock pengguna narkoba.***

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x