Network
PortalBrebes.com - Politisi PAN DPR RI Guspardi Gaus mendorong perlunya penguatan komitmen dalam melakukan pemberantasan mafia tanah.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Seminar Nasional bertajuk" Refleksi Akhir Tahun, Memutus Ekosistem dan Episentrum Mafia Tanah", yang dilaksanakan oleh Universitas Kristen Indonesia (UKI) Program Studi Doktor Hukum dan Program Studi Magister Hukum, bekerja sama dengan Sekretariat Jenderal MPR RI, yang diselenggarakan di ruang GBHN, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021.
Dalam pemaparannya, Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengatakan, jaringan mafia tanah sejatinya dapat diungkap dan pelakunya harus ditindak tegas.
"Mereka yang besengkokol dan bermufakat jahat menjadikan tanah sebagai objek kejahatan. Jaringan mafia tanah itu nyata dan jelas ada orangnya. Semestinya bisa dibongkar komplotannya, dan ditangkap pelakunya", tegas Guspardi.
Politisi asal Sumatera Barat mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menentukan agar pemberantasan mafia tanah bisa diurai.
Menurutnya, komitmen kuat menjadi faktor penentu yang dapat memberi motivasi dan dorongan bagi Pemerintah dalam berupaya mengurai dan memberantas praktik mafia tanah.
"Dimulai dari komitmen kuat oleh seluruh jajaran, mulai dari pusat sampai ke lini bawah, ditingkat RT/RW dan Kelurahan," kata Anggota Komisi II ini.
Selain komitmen kuat, lanjut Guspardi, faktor penentu selanjutnya adalah adanya keseriusan yang dibarengi keberanian untuk menumpas praktik mafia tanah. "Persoalannya, apakah Pemerintah serius dan berani gak membongkar jaringan mafia tanah yang sangat meresahkan ini?" ungkap Guspardi.
Sebab itu Guspardi menekankan perlunya refleksi yang ditunjukan dengan aksi nyata di lapangan, mulai dari Kementrian ATR/BPN, Kapolri dan Kejaksaan dan semua _stake holders_ di semua tingkatan.
Legislator asal Sumatera Barat itu juga menegaskan, maraknya praktik mafia tanah bisa terjadi karena ada pihak yang membekingi dan mem_backup_nya.
