Network
PORTAL BREBES - Kalian pasti mengenal siapa Prabowo Subianto, Politikus sekaligus pebisnis yang pernah terjun dalam dunia militer. Ayo kita mengenal lebih dalam siapa Prabowo Subianto dan perjalanan karirnya.
Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, seorang politikus yang pernah menyelami dunia militer dengan segudang prestasinya yang luar biasa. Beliau lahir pada tanggal 17 Oktober 1951 di Jakarta.
Beliau berasal dari keluarga politisi dan pebisnis. Ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai Menteri perindustrian di Kabinet Natsir pada tahun 1952. Beliau juga merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, seorang pendiri Bank Negara Indonesia dan juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.
Karir Dalam Militer
Prabowo memulai karir militernya pada tahun 1976 di TNI angkatan darat sebagai seorang Letnan Dua setelah lulus dari Akademi Militer di magelang. Salah satu tugas pertamanya yaitu menjadi komandan pleton pada grup komando yang termasuk bagian dari pasukan operasi Nanggala di Timor Timur.
Pada 12 Mei 1998, saat presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya, Prabowo menemui Habibie untuk meminta posisi Panglima ABRI menggantikan posisi wiranto. Disaat itulah melalui Keputusan Presiden (Keppers) yang dtandangani Presiden Habibie karir Prabowo dalam Militer Terhenti.
Baca Juga: Anies Baswedan Pernah Telat Lulus SMA? Ini Dia Kisah Anies Baswedan di Masa Sekolah
Keppers tersebut diterbitkan menyusul keputusan Dewan Kehormatan (DKP) yang merekomendasikan pemberhentian Prabowo karena pelanggaran kedisiplinan hukum.
Dalam Hal ini, Prabowo bukan dipecat, melainkan diberhentika secara hormat dari jabatannya sebagai pankostrad dengan alasan pelanggaran kedisiplinan dan pengabaian sistem operasi. Pelanggaran ini juga mengantarkannya pada daftar hitam Amerika Serikat.
Karir Dalam Bisnis
Karir militer telah berakhir, Prabowo akhirnya mengikuti karir adiknya menjadi pengusaha. Awal karirnya sebagai pebisnis dimulai dari membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Nama Kiani Kertas kemudian diubahnya menjadi Kertas Nusantara.
