Network
PORTAL BREBES - Wabah virus corona penyebab Covid-19 yang dimulai pada 2019 terus menimbulkan korban termasuk di Indonesia dengan jumlah pengidapnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Untuk mengendalikan dan mengelola situasi, otoritas kesehatan di seluruh dunia telah menyarankan semua orang untuk tetap melakukan karantina sendiri dan memakai masker wajah saat keluar rumah untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
Dan tentang masker, sejak awal pandemi para ahli dan pejabat kesehatan telah memperdebatkan keefektifan masker kain dan masker bedah terhadap penyebaran virus corona.
Masker wajah menawarkan perlindungan terhadap infeksi saluran pernapasan bagi petugas kesehatan dan masyarakat umum serta mengurangi penularan komunitas, menjadikan masker sebagai salah satu cara termudah untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona.
Baca Juga: Tentang Gempa Mamuju, BMKG; Merupakan Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Masker kain adalah yang paling umum digunakan, yang juga dapat dikaitkan dengan berkurangnya tingkat akumulasi sampah plastik.
Namun belakangan, meskipun badan kesehatan dunia WHO terus menekankan pentingnya penggunaan masker kain untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan. Di sisi yang lain juga terjadi lonjakan penggunaan pelindung wajah dari plastik untuk perlindungan, dengan keuntungan bahwa masker / pelindung plastik lebih nyaman. dari pada masker kain.
Dan mungkin, alasan lainnya, pelindung wajah dari plastik atau masker plastik dianggap lebih ideal karena masih bisa memperlihatkan wajah pemakaianya meskipun tertutup plastik. Terlebih, di setiap acara televisi para aktris dan arti selalu memamerkan wajah ganteng dan cantik mereka hanya terlindung oleh pelindung wajah dari plastik saat berada di depan kamera.
Baca Juga: Tiga Orang Meninggal Akibat Gempa 6,2 SR di Majene Sulbar, 2000 Orang Mengungsi
