Inilah Asal Usul Rembang Jawa Tengah, Orang-orang yang Memulai Memangkas Tebu

30 Maret 2023, 08:00 WIB
asal usul Rembang Provinsi Jawa Tengah /rembangkab.go.id/

PORTAL BREBES – Rembang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Rembang terbagi menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sale (10.714 ha) disusul Kecamatan Bulu (10.240 ha).

Dilansir dari laman Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang yang ber-Semboyan Rembang BANGKIT (Bahagia, Aman, Nyaman, Gotong-royong, Kerja keras, Iman, Takwa) merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.

Baca Juga: Begini Sejarah Terbentuknya Perjuangan Wilayah Pemalang dari Catatan Belanda, Simak Selengkapnya

Secara geografis terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), pada garis koordinat 111o 00′ – 111o 30′ Bujur Timur dan 6o 30′ – 7o 6′ Lintang Selatan.

Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah.

Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang.Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter).

Baca Juga: Sejarah Pemalang Berdasar Temuan Arkeologis, Menjadi Wilayah Penting Dibanding Tegal, Pekalongan dan Semarang?

Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Butak.

Begini asal usul Rembang yang terletak di Provinsi Jawa Tengah

Kira-kira Tahun Saka 1336, ada orang Campa Banjarmlati berjumlah delapan keluarga yang pandai membuat gula tebu ketika ada di negaranya.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul dan Lahirnya Desa Parereja Banjarharjo Brebes

Orang-orang tadi pindah untuk membuat gula merah yang tidak dapat dipatahkan itu, berangkatnya melalui lautan menuju arah barat hingga mendarat di sekitar sungai yang pinggir dan kanan kirinya tumbuh pohon bakau.

Kepindahannya itu dipimpin oleh Kakek Pow Ie Din. Usai mendarat, dia kemudian mengadakan do’a dan semedi.

Selanjutnya ia memulai menebang pohon bakau tadi yang kemudian diteruskan oleh orang-orang lainnya.

Baca Juga: Bupati Blora Dari Masa ke Masa, Dari Toemenggoeng Wilatikta Hingga Arief Rohman

Tanah lapang itu kemudian dibuat tegalan dan pekarangan serta perumahan yang selanjutnya perkampungan itu dinamakan KABONGAN

Kabongan sendiri diambil dari kata sebutan pohon “bakau” menjadi Ka-bonga-an (Kabongan)”.

Pada suatu hari saat fajar menyingsing di bulan Waisaka. Orang-orang akan memulai “ngerembang“ (mbabat; Ind : memangkas) tebu.

Baca Juga: Inilah 10 Makam Bupati Blora yang Pernah Menjabat Dari Tahun 1762-1925

Sebelum dimulai ”mbabat” diadakan upacara suci sembahyang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan dikepras dua pohon, untuk tebu ”Penganten”.

Upacara pengeprasan itu dinamakan :  “ngRembang  Sakawit”….

Begitu tadi asal usul mulainya kata : ”ngRembang”, sampai dijadikan nama Kota REMBANG hingga saat ini.

Baca Juga: 3 Seni dan Budaya di Kabupaten Blora, Ada Tayub, Wayang Krucil dan Kesenian Barongan

Menurut mBah Guru, upacara “ngRembang Sakawit” ini dilaksanakan pada hari Rabo Legi, saat dinyanyikan kidung, Minggu Kasadha, Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan Candra Sengkala  : Sabda Tiga Wedha Isyara.

Demikianlah asal usul Rembang yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler