Sejarah Desa Cikadu Kecamatan Watukumpul Pemalang, yang Mempunyai Arti Air Durian

13 April 2023, 13:30 WIB
Balaidesa Cikadu Pemalang /Portal Brebes /

PORTAL BREBES – Desa Cikadu merupakan sebuah nama desa yang berada di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Pada jaman dahulu kala, ada seorang petualang dari Cirebon Jawa Barat yang menyisir Sungai Comal dari hilir di utara ke hulu (selatan) dan memilih menyusuri belokan atau persimpangan kali yang ke kiri (kali polaga) hingga sampailah disebuah tempat dekat pertemuan antara dua sungai (dinamakan sawangan).

Di mana arah sungai yang satu oleh sang petualang diberi nama sungai kadu yang artinya durian karena dipinggir sungai kadu tersebut ada pohon durian yang besar.

Baca Juga: Sekilas Profil Bantarkawung, Sebuah Nama Kecamatan di Kabupaten Brebes

Dilansir dari laman orang Pemalang, Sang petualang bertempat tinggal disekitar pinggir sungai tersebut dan lama kelamaan benyak orang yang mengikuti jejek sang petualng yakni bermukim diwilayah itu, sehingga menjadi pemukiman penduduk yang diberi nama Cikadu yang berasal dari dua kata yaitu CI asal bahasa sunda Cai artinya air, Kadu artinya Durian. Jadi Cikadu artinya Air Durian

 Seiring bejalannya waktu Desa Cikadu yang berasal dari pemukiman kecil menjadi sebuah desa yang belum berdiri pemerintahan sendairi dan wilayahnya masih ikut wilayah Kademangan Bongas, kala itu sekitar Tahun 1800an. Pada tahun 1864, mulailah berdiri pemerintahan desa Cikadu yang dipimpin pertama kali oleh seorang Bekel (lurah) bernama Truna Kepet.

Konon ceritanya seorang yang bernama Truna Kepet itu awalnya mendapat tugas dari Kademangan Bongas untuk Anclong (ronda) ke Kadipaten beserta utusan dari Kademangan lain.di saat para Anclong (ronda) istirahat tidur Kanjeng Bupati keluar berkeliling melihat –lihat keadan sekitar Kadipaten, Sa’at berkeliling Kanjeng Bupati melihat ada sinar yang menyinari Pendopo Kadipaten dan setelah dilihat ternyata sinar tersebut keluar dari Puser salah seorang Anclong (ronda) yang sedang istirahat tidur.

 Baca Juga: Cerita Sejarah Desa Margomulyo Kendal, Ki Ageng Ridho Kusumo yang Membuka Hutan Belantara

Kanjeng Bupati memotong kain dari pemilik sinar dengan tujuan kesokan harinya akan mengetahui siapa yang pusernya bersinar dan menerangi Pendopo Kadipaten. Setelah mengetahui pemiliknya adalah Truna Kepet maka Kanjeng Bupati menugaskan Truna Kepet untuk menjadi Bekel (lurah) di Desa Cikadu, semenjak itulah Desa Cikadu ada pemerintahan yaitu mulai tahun 1864-1869 yang dipimpin oleh Truna Kepet menjabat selama 5 tahun dan berasal dari Dusun Legok Dan pada tahun 1870- 1873 oleh Truna Kepet diserahkan jabatannya kepada seseorang yang bernama Sedur menjabat selama 3 tahun berasal dari Dusun Kalibengang

 Pada tahun 1873 mulailah pengangkatan Bekel (lurah) dengan cara pemilihan yaitu sistem cecekan (bergandengan memegang pundak) Caranya adalah calon Kepala Desa berdiri di depan dan diikuti oleh para pendukungnya yang menyambung di belakang dengan memegang pundak orang yang didepan.

Baca Juga: Sekilas Tentang Desa Karangmulyo Kendal, Dari Waktu ke Waktu yang Dipimpin oleh Kasmani

Kemudian dilihat siapa yang pendukungnya paling banyak maka itulah yang jadi Bekel (lurah) dan pada saat itu yang menang adalah Catim Yang terkenal dengan sebutan lurah Kebedil yang menjabat selama 15 tahun dari tahun 1874-1889 ,dan berasal dari cikadu krajan .

Pada tahun 1890 pilihan kembali dan terpilihlah Darkim yang terkenal dengan sebutan lurah Pakel dimana dia menjabat selama 5 tahun yaitu sejak tahun 1890-1895, berasal dari cikadu krajan. Dan 4 tahun kemudian dipimpin oleh lurah Meskat yang menjabat dari tahun 1896- 1900 dan berasal dari Cikadu Krajan.

Pemerintahan pun berjalan mengikuti perkembangan jaman dan budaya yang ada, salah satu bukti perkembangannya adalah proses pemilihan Bekel (lurah) di Desa Cikadu juga mengalami perubahan dari Cecekan menjadi Bitingan atau Biting (potongan lidi) yang di masukan ke dalam Bumbung (potongan bambu)..

Baca Juga: Begini Asal Mula Desa Dawungsari Kendal, Peninggalan Sebuah Bungkul Theklek dan Paseban

Caranya adalah satu keluarga memperoleh 1 (satu) Biting/potongan lidi, selanjutnya dimasukan kedalam salah satu Bumbung (potongan bambu) yang sudah disiapkan oleh masing masing calol Bekel (lurah) dan yang memperoleh Biting paling banyak itulah yang jadi. Cara seperti ini sampai 5 (lima) kali pergantian Bekel (lurah) yaitu mulai dari :

Lurah Elas menjabat selama (16 tahun) dari tahun 1900-1916 asal cikadu krajan

Lurah Ahmad Sutandria terkenal dengan sebutan lurah blendos menjabat selama (17 tahun) dari tahun 1917-1931 asal cikadu krajan

Lurah Dilam terkenal sebutan Mbah Perlot menjabat selama (9 tahun) dari tahun 1932-1937 asal cikadu krajan.

Lurah suma Sugana (Guna Sumareja) menjabat selama (8 tahun) dari tahun 1938-1944 asal dusun kalilingseng

Lurah Radu (merta suwira) menjabat selama (4 tahun) dari tahun 1945-1948 asal dusun legok.

 Baca Juga: Sejarah Watukumpul, sebuah Nama Kecamatan di Kabupaten Pemalang

Pada masa kepemimpinan lurah elas wilayah Desa Cikadu dibagi menjadi (2) dua yaitu:

Cikadu Wetan dijabat oleh lurah Elas ,yang sekarang disebut Desa Cikadu .

Cikadu Kulon dijabat Lurah Nala Merta ,yang sekarang disebut Desa Jojogan.

Pemekaran terjadi pada pertengahan tahun 1908 pada saat kepemimpinan Lurah Elas. Dimana sejak kepemimpinan Lurah Kepet sampai Lurah Elas pertengahan yaitu sejak tahun 1864–1907 Desa Jojogan (Cikadu Kulon) saat itu masih ikut wilayah Desa Cikadu.

Pada tahun 1949-1951 (3 tahun) kepemimpinan Desa Cikadu dijabat oleh lurah Preman (Abdurahman) dari Cikadu sebagai wakil atau sekarang disebut PJS (pejabat sementara) sebelum diadakannya pemilihan.

Kemudian pada tahun 1952 barulah pemilihan Bekel (lurah) dengan cara mencoblos gambar yang sampai sekarang ini kita alami bersama. Diantaranya :

Lurah Sumardi Tahun 1952-1971 dari Cikadu Krajan

Lurah H Ahmad Tahun 1972-1990 dari Cikadu Krajan

Lurah Yunus Tahun 1991-1998 dari Cikadu Krajan

Baca Juga: Sejarah Desa Tanjungsari Kecamatan Wanasari Brebes, Desa Ini Dulu Bernama Pengasinan

Lurah H A khusaeri Tahun 1999-2001 dari Cikadu Krajan

Lurah Yunus Tahun 2002-2012 dari Cikadu Krajan

Lurah Khunaeni Tahun 2012 – Sekarang

Demikianlah sekilas sejarah Desa Cikadu Kecamatan Watukumpul Pemalang.***

 

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler