Cerita Rakyat Tegalan : Ini Asal Usul Desa Kedungbanteng Tegal, Perang Raden Sasongko dan Adipati Pekalongan

2 Juni 2023, 10:30 WIB
Waduk Cacaban yang merupakan salah satu wilayah di Kedungbanteng /tangkap layar instagram jejakjateng./

PORTAL BREBES – Inilah cerita rakyat Tegalan yang masih bisa dibaca untuk menjadi sejarah yang dikenal di masyarakat Kabupaten Tegal.

Salah satu cerita rakyat Tegalan itu adalah mengenai asal usul Desa Kedungbanteng yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Tegal.

Desa Kedungbanteng ini berdiri berawal dari Adipati Lasem yang ke V bernama Raden Sasongko yang diutus untuk mengatasi kericuhan di Kadipaten Pekalongan.

Baca Juga: Awal Bulan, Yuk Temukan Hadiah di Kode Redeem GI Genshin Impact Terbaru Hari Ini Jumat 2 Juni 2023

Diutusnya Raden Sasongko merupakan untuk mengatasi kegaduhan yang dibuat oleh para penjarahat dimasa lampau.

Raden Sasongko kemudian pergi ke Pekalongan dan menetap disana. Dia khawatir akan segerombolan penjahat yang membuat ulah lagi.

Usai menetap sekian lama, kemudian diketahui Adipati Pekalongan yang ternyata selingkuh dengan istri Raden Sasongko.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Hari Ini Jumat 2 Juni 2023, Klaim Hadiah Gratis dari Tencent Games

Raden Sasongko yang mentehahuinya pun marah besar kepada Adipati Pekalongan. Ia pun akhirnya menyerang orang nomor satu di Pekalongan itu.

Hingga akhirnya, perkelahian pun tak tererai bahkan menjadi perang besar kedua belah pihak.

Namun, tak menyangka peperangan itu dimenangkan oleh Raden Sasonggko yang kemudian Adipati Pekalongan Tewas.

Baca Juga: Masih Aktif! Kode Redeem ML Mobile Legends Hari Ini Jumat 2 Juni 2023, Banyak Hadiah Skin Keren

Kendati demikian, dengan tewasnya Adipati Pekalongan, warga pun tak terima dengan itu. Warga kemudian balik menyerang Raden Sasongko.

Namun, lantaran jumlah warga yang banyak, Raden Sasongko kemudian lari  kearah selatan yakni didaerah Moga Pemalang.

Didaerah tersebut, Raden Sasongko bisa beradaptasi dan membaur kepada masyarakat dengan baik.

Baca Juga: Inilah Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini Jumat 2 Juni 2023, Terbaru di Awal Bulan Yuk Ambil

Hingga suatu ketika, Adipati Pemalang yang sedang berselisih dengan Adipati Cirebon meminta tolong kepada Raden Sasongko menggunakan kesaktiannya untuk melawan Adipati Cirebon.

Namun, Raden Sasongko tidak mampu melawannya hingga akhirnya melarikan diri kembali ke sungai lantaran dirinya tahu bahwa orang Cirebon dapat membunuh lawannya hanya dengan menginjak bekas tapak kaki lawannya.

Raden Sasongko pun lari mengikuti aliran sungai yang ada hingga suatu ketika sampai kepada sungai Cacaban.

Baca Juga: Belum Ada Seminggu Sejak Diluncurkan, Lagu Happy Asmara “Shopee Maszeh” Viral Bikin Geger Netizen

Hingga akhirnya, Raden Sasongko pun tiba di sebelah barat sungai yang sekarang Bernama desa Paketiban.

Ia pun menetap disana dan mengganti Namanya menjadi Sarah Trugna atau Kyai Wasesa.

Kemudian berlangsung lamanya, ia pun meninkah degan perempuan yakni Nyai Siti Ruminah hingga dikaruniai 5 orang anak yang diantaranya yakni Mas Arya Seto, Nyai Raisah, Mas Gempol Adi, Mas Abdul Haji dan Nyai Ayu Sekar Ndalu.

Baca Juga: Pesona Rembang! Berikut 5 Rekomendasi Wisata yang Instagramable dan Hits

Dikatakan, Mbah Sarah Trugna hingga suatu ketika memiliki ternak yang banyak yakni kerbau yang tiap harinya digembalakan di Sungai Kedung Pulek.

Sungai Kedung Pulek sendiri berasal dari Kedung yakni bagian dari sungai yang lebih dalam dari bagian lainnya lantaran ada cekungan didasar sungai.

Sementara Pulek merupakan pusaran air deras yang masuk dibawah tanah menuju ke laut utara.

Baca Juga: IKASMA Tegal Bantu Pulihkan Sektor Ekonomi dan Pariwisata dengan Gelaran Reuni dan Halalbihalal

Sungai Kedung Pulek juga terdapat batu besar yang bentuknya seperti punuk banteng. Lantaran uniknya, maka Sarah Trugna bersama dengan kesepakatan lainnya menamakan hal tersebut dengan Kedungbanteng.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler