Tugu yang pembangunannya dimulai tahun 1964 itu sempat terhenti proyeknya karena ada pergolakan Partai Komunis di tahun 1965.
Proyek dilanjutkan sampai proses finishing di tahun 1970. Dan sebelum Tugu tersebut benar- benar sempurna, pada 21 Kini 1970 Presiden Sukarno wafat.
Baca Juga: Acara Pisah Sambut Kapolres Tegal Kota Penuh Haru
Sejak wafatnya Presiden Sukarno sampai sekarang tak ada satu instansipun yang menggelar seremonial peresmian Tugu Pancoran menjadi Tugu Dirgantara.
Kisah pilu itu bermula saat Edhi Sunarso, sang perancang patung yang ada di Tugu Pancoran itu mengalami kendala.
Kendala itu disebabkan oleh kekacauan dalam negri di tahun 1965 dan ketiadaan anggaran untuk melanjutkan proyek Tugu tersebut.
Lalu, Presiden Sukarno memberikan kepada Edhi Sunarso segepok uang berjumlah Rp 1,7 juta dengan harapan obsesinya membangun monumen Tugu Dirgantara harus selesai.
Baca Juga: Atasi Anak Susah Makan Sayuran dengan Membuat Nasi Siram
Belakangan, Edhi mengetahui uang itu merupakan hasil penjualan mobil milik Soekarno.
Lalu dengan uang itu Edhi bersama Keluarga Arca Yogyakarta melanjutkan proyek Tugu itu hingga finishing.
Tugu dengan ketinggian mencapai 11 meter dan berat patung mencapai 11 ton dan memakan biaya hingga Rp 12 juta itu sedang dalam pengerjaan finishing di bulan Juni 1970.