Tugu Pancoran Sejak Dulu Tak Sempat Diresmikan, Begini Alasan dan Kisah Pilu Dibalik Pendiriannya

- 22 Januari 2023, 14:57 WIB
Tugu Pancoran, Jakarta tampak dari depan
Tugu Pancoran, Jakarta tampak dari depan /

PORTAL BREBES- Berangkat dari obsesinya ingin menunjukan kehebatan dirgantara nusantara kepada dunia, di tahun 1964 Presiden Soekarno menggagas pembangunan sebuah Tugu yang monumental.

Sebuah Tugu melengkung dan menjulang ke langit serta diatasnya terdapat patung sosok manusia yang hendak terbang.

Tugu itu memang dirancang untuk menyambut siapapun yang baru tiba di Jakarta, melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Baca Juga: Asal- Usul dan Sejarah Kecamatan Pancoran Versi Cerita Rakyat Betawi

Sayangnya, Tugu yang terletak di Jalan Gatot Subroto No.1, RT.2/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta itu hingga kini belum pernah diresmikan.

Lantaran belum pernah diresmikan, Tugu yang semula akan diberi nama Tugu Dirgantara itu akhirnya oleh masyarakat secara latah dinamai Tugu Pancoran, sebagai penanda wilayah Kecamatan Pancoran.

Bagi warga Jakarta, nama Tugu Pancoran barangkali sudah tidak asing. Tapi bagi warga di luar Jakarta, nama Tugu Pancoran hanya dikenalnya lewat lagu yang dinyanyikan Iwan Fals bertajuk Tugu Pancoran.

Baca Juga: Kaido Terkejut Yamato Gunakan Haoshoku Haki : Tapi Jika Kau Sebut Oden, Harus Mati

Lantas apa alasan Tugu tersebut tak sempat diresmikan dan bagaimana kisah pilu dibalik proyek Tugu tersebut?

Memang benar, Tugu yang sangat monumental itu hingga kini belum sempat diresmikan, begini alasannya.

Tugu yang pembangunannya dimulai tahun 1964 itu sempat terhenti proyeknya karena ada pergolakan Partai Komunis di tahun 1965.

Proyek dilanjutkan sampai proses finishing di tahun 1970. Dan sebelum Tugu tersebut benar- benar sempurna, pada 21 Kini 1970 Presiden Sukarno wafat.

Baca Juga: Acara Pisah Sambut Kapolres Tegal Kota Penuh Haru

Sejak wafatnya Presiden Sukarno sampai sekarang tak ada satu instansipun yang menggelar seremonial peresmian Tugu Pancoran menjadi Tugu Dirgantara.

Kisah pilu itu bermula saat Edhi Sunarso, sang perancang patung yang ada di Tugu Pancoran itu mengalami kendala.

Kendala itu disebabkan oleh kekacauan dalam negri di tahun 1965 dan ketiadaan anggaran untuk melanjutkan proyek Tugu tersebut.

Lalu, Presiden Sukarno memberikan kepada Edhi Sunarso segepok uang berjumlah Rp 1,7 juta dengan harapan obsesinya membangun monumen Tugu Dirgantara harus selesai.

Baca Juga: Atasi Anak Susah Makan Sayuran dengan Membuat Nasi Siram

Belakangan, Edhi mengetahui uang itu merupakan hasil penjualan mobil milik Soekarno.
Lalu dengan uang itu Edhi bersama Keluarga Arca Yogyakarta melanjutkan proyek Tugu itu hingga finishing.

Tugu dengan ketinggian mencapai 11 meter dan berat patung mencapai 11 ton dan memakan biaya hingga Rp 12 juta itu sedang dalam pengerjaan finishing di bulan Juni 1970.

Baca Juga: Liburan Semakin Seru Dengan Membuat Tumis Buncis Siram Daging Cincang

Suatu hari pada tanggal 21 Juni 1970, saat Edhi sedang berada di puncak tugu, Dia melihat iring-iringan mobil jenazah di bawah.

Dan ternyata, itu adalah iring-iringan mobil jenazah almarhum Presiden Sukarno hendak menuju Blitar, Jawa Timur.

Itulah sebabnya hingga kini proyek Tugu Pancoran tidak pernah diresmikan, karena yang akan meresmikan yaitu Presiden Sukarno lebih dulu wafat.***

 

 

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah