Akhitnya, Frederick Silaban mengubah desain yang sebelumya agar terlihat seperti Lingga dan Yoni.
Penggunaan konsep Lingga dan Yoni ini dipakai lantaran kedua memiliki arti kesuburan yang melekat dimata masyrakat Indonesia sejak dahulu kala.
Kemudian, Frederick Silaban menyusun kembali rancangan Monas sesuai dengan permintaan Presiden Soekarno.
Namun, ketika rancangan tersebut diajukan ternyata anggaran yang dibutuhkan cukuplah tinggi dan tidak bisa dibiayai oleh anggaran negara.
Baca Juga: Asal Usul Desa Kedungbanteng Tegal, Raden Sasongko yang Menggembalakan Kerbau di Sungai Kedung Pulek
Akhirnya, usai menunggu lebih dari 1 tahun, pada 17 Agustu 1961, Monas resmi dibangun diatas lahan seluas 80 hektar dengan di arsitek kan oleh Frederik Silaban dan Raden Mas Sudarsono.
Setelah memakan waktu beberapa tahun, akhirnya pembangunan Monas telah selesai. Kemudian, pada 12 Juli 1975 Monas resmi dibuka untuk umum.
Sejak saat itu, pengunjung diperbolehkan masuk ke Monas sambal menikmati Kota Jakarta dari atas.
Baca Juga: Sejarah Sarung Masuk ke Indonesia