Pangeran Surohadikusumo menyebarkan ilmu agama dan berdakwah disana bahkan ia juga suka semedi.
Setelah bertahun lamanya, ia pun wafat atau meninggal dunia, tempat tinggal yang di dakwah disana pun akhirnya dikenal dengan nama Desa Semedo yang diartikan Pangeran Surohadikusumo yang sering bersemedi atau bertapa.***