Salah satu tradisi yang masih menjadi pemersatu desa ini adalah acara Mauludan tiap malam 12 rabiul awal yang dihadiri para sesepuh, tokoh, dan masyarakat di desa ini.
Mauludan ini dilaksanakan di depan halaman Pemakaman Ki Suradipa yang memiliki luas kurang lebih 2 ha.
Acara tersebut menjadi 'pengingat' agar budaya pertanian tetap dijaga sesuai dengan ajaran islam yang hidup harmoni dengan alam.***