Kehadiran Ki Gede Sebayu mulai menunjukan kemajuan beberapa tahun kemudian yang dampaknya dirasakan penduduk sekitar.
Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren semua itu di atur oleh Ki Gede Sebayu.
Meletusnya perang saudara di kerajaan Pajang membuat kakek Ki Gede Sebayu yakni Ki Ageng Wunut mendesaknya agar menyelamatkan kerajaan Pajang.
Baca Juga: Asal Usul Desa Sumingkir, Awal Cerita dari Kakak Beradik yang Tinggal di Balamoa
Saat itu Ki Gede Sebayu menolak karena tidak tega melihat penderitaan manusia yang diakibatkan perebutan kekuasaan antar keluarga yang tak kunjung berakhir.
Banyak pembangunan di tepi sungai Gung oleh Ki Gede Sebayu, mulai dari perluasan lahan untuk bercocok tanam, dan pembangunan saluran irigasi.
Daerah yang sebagian sawah tersebut kemudian dinamakan Tegal.
Baca Juga: Asal Usul Magelang Jawa Tengah, Nama yang Diberikan untuk Kenang Raja Jin Sonta
Sementara itu, setelah perang saudara yang panjang mulai dingin. Pangeran Benowo diangkat menjadi raja Pajang, ia membutuhkan saudaranya yaitu Ki Gede Sebayu untuk menjadi patih. Ia mengirimkan sebuah utusan untuk mencari adiknya tersebut.
Di Desa Teteguali, prajurit utusan menemukan Ki Gede Sebayu. Namun, ia menolak dan tidak ingin meninggalkan penduduk Teteguali.