Network
PORTAL BREBES - Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan menjadi favourite tujuan belajar bagi para mahasiswa. Selain itu, Kota ini memiliki kuliner legendaris yakni gudeg dan bakpia yang sudah terkenal dimana-mana.
Yogyakarta juga memiliki pariwisata yang cukup terkenal diantaranya Pantai Parangtritis, Kaliurang, dan museum Jogja Kembali, serta kebun binatang Gembiraloka.
Dalam kehiduan sehari-hari, Yogyakarya juga sering disebut dengan Jogja, dalam bahasa Jawa, juga sering disebut dengan Ngajogyakarta.
Baca Juga: Bocoran THR PNS 2023 Kapan Turun, Berapa Besaran Pencairan?
Konon, Yogyakarta diambil dari nama ibukota Sanskrit Ayodhya dalam epos Ramayana. Selain itu Yogyakarta memiliki arti Yogya yang kerta, Yogya yang makmur, sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan yang paling utama.
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta telah memiliki pemerintahan sendiri dalam bentuk kesultanan yang di dalamnya terdapat Kadipaten Pakualaman.
Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Hemengku Buwono I, sedangkan Kadipaten Pakualaman 1813 oleh Pangeran Notokusuma yang merupakan saudara dari Hamengku Buwono II. Ia kemudian bergelar Adipati Pakualam I.
Yogyakarta juga pernah menjadi ibukota Negera Republik Indonesia mulai 1946 sampai dengan 1949. Kemudian, Yogyakarta menjadi Daerah Isttimewa atau Daerah Otonom setingkat Propinsi, dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini berdasarkan Undang-undang No.3 tahun 1950, sesuai dengan maksud pasal 18 UUD 1945.
