Baca Juga: Sejarah Singkat Desa Banjardawa Pemalang, Dapat Diartikan Maknanya Sebagai Jalan Panjang
Kearifan lokal di Desa Banjaranyar sangat berpengaruh pada masyarakat, diantaranya ketika seseorang berjalan di komplek candi tidak boleh memakai baju berwarna hijau muda dan tidak boleh memakai topi caping.
Masyarakat yang akan mempunyai hajat seperti pengantin, atau khitan, sebelum melaksanakan harus berziarah dulu di makam Mbah Danasari.
Suara Sound system untuk mengawali hajatan harus dibunyikan sesuai kecintaan mbah Buyut di komplek itu.
Setiap hari akhir Rabu bulan Safar masyarakat mengadakan slametan untuk tolak bala (Rabu Pungkasan). Masyarakat nya punya mitos harta dan ilmu tidak boleh untuk kesombongan duniawi karena ada dayang mbah pangeran Papak.
Demikianlah sejarah Desa Banjaranyar Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang.***