PORTAL BREBES - Di balik ketupat dan lepet ternyata ada filosofi atau makna mendalam tentang kehidupan.
Ketupat dan lepet merupakan makanan khas yang biasa disajikan saat lebaran atau hari raya Idul Fitri.
Ketupat dan lepet diperkenalkan pada masyarakat Jawa oleh Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu tokoh walisongo.
Baca Juga: 3 Amalan Sunah sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali bakda pada masyarakat Jawa. 2 bakda ini yaitu bakda lebaran dan bakda ketupat.
Bakda ketupat dilaksanakan tepat setelah 7 hari atau hari ketujuh pada bulan Syawal.
Berikut adalah filosofi atau makna dari ketupat dan lepet yang biasa disajikan saat lebaran.
Ketupat adalah singkatan dari 'Ngaku Lepat' yang bermakna mengakui kesalahan dan 'Laku Papat' yang bermakna empat tindakan.
Bagi masyarakat jawa, implementasi dari ngaku lepat adalah tradisi sungkeman yang berarti mengakui kesalahan.